Pasar Properti 2016 Diprediksi Masih Lesu
Indonesia Property Watch (IPW) menilai pasar perumahan dan properti Indonesia belum akan mengalami pergerakan naik hingga triwulan II/2016. Direktur Eksekutif IPW, Ali Tranghanda bahkan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pasar properti akan gagal lepas landas tahun ini.
Menurut Ali, ada beberapa indikator yang memperlihatkan bahwa sektor properti belum juga berkembang. Ia berharap pemerintah dapat mencermati hal ini, dan segera mengantisipasinya.
Baca juga: Penghapusan KPR Inden Bukan Solusi Atasi Pengembang Nakal
Indikator tersebut antara lain, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang belum juga turun signifikan karena tingginya cost of fund di kalangan perbankan. “Pertumbuhan kredit mikro sebesar 23,8 persen di akhir 2015, pertumbuhan total kredit sampai triwulan III-2015 (yoy) berkisar 2,29 persen sampai 4,5 persen,” ujar Ali seperti yang dikutip dari Okezone.
Indikator lainnya, lanjut Ali, adalah terjadinya penurunan pertumbuhan penjualan perumahan hingga akhir 2015 sebesar 2,87 persen (yoy). “Penurunan tersebut dimulai di semester II-2015, triwulan I-2016 pasar perumahan kembali terpuruk -23,1 persen (qtq) atau -54,09 persen (yoy),” katanya menjelaskan.
Baca juga: Ekonomi Lesu, Peluang untuk KPR Tanpa Uang Muka
Ali menuturkan, kondisi ini diprediksi akan berlanjut, bahkan cenderung akan semakin menurun pada triwulan II 2016. Pasalnya, dalam kurun waktu satu bulan, momen puasa, lebaran, dan tahun ajaran baru akan segera tiba. (Vri)