OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Surabaya Kini Menjadi Sasaran Pengembang

12 Oktober 2023 · 2 min read Author: Dyah Saraswati

iStock_000034489588_Large

Di dunia properti, Surabaya tengah menjadi primadona. Para pengembang bernama besar secara intensif sedang menggarap pasar properti Ibu Kota Jawa Timur ini.

Sebut saja Sinarmas Land Group. Seperti dilansir kompas.com, pengembang dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini kini tengah berencana mengembangkan megaproyek di atas lahan ratusan hektar.

Menurut Managing Director Corporate Strategy & Services Sinarmas Land, Ishak Chandra, proyek terbaru mereka di Surabaya akan diumumkan segera setelah Nuvasa Bay Batam dirilis pada kuartal tiga 2016.

Baca juga: Pasar Apartemen Surabaya Diyakini Terus Tumbuh

Ciputra Surya sudah lebih dulu menancapkan kukunya melalui Ciputra World Office di kawasan terpadu Ciputra World Surabaya. Kehadiran proyek ini kian membuktikan besarnya pasar properti Surabaya.

Masuknya Ciputra Surya ke pasar perkantoran di Surabaya karena melihat pasokan gedung kantor modern di situ masih langka, padahal pasarnya besar. Banyak pelaku bisnis kota ini yang awalnya memilih ruko, kini beralih ke gedung perkantoran.

Lantas, mengapa Surabaya menjadi primadona? Menurut Ishak, sebagai kota besar kedua di Indonesia, pasar Surabaya sangat besar. Kota Pahlawan ini punya pasar potensial dengan daya beli tinggi.

Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, sependapat dengan Ishak. Kata Ferry, Surabaya punya banyak hal yang menjadi pemantik investor berbondong-bondong datang.

“Pertama, catchment area-nya luas. Orang Makassar, Balikpapan, Manado, atau bahkan dari Semarang dan Yogyakarta, banyak mengincar kota ini untuk berinvestasi,” tutur Ferry.

Selain itu, Surabaya memiliki banyak perguruan tinggi dengan akreditasi A, baik negeri maupun swasta. Banyak mahasiswa dari seluruh Indonesia yang belajar di sana turut menggenjot pasar properti Surabaya.

Baca juga: Surabaya Bangun 200 Rumah Melalui Bank Pemkot

Orang tua dari para mahasiswa dan pelajar tersebut lebih memilih membeli properti ketimbang menyewanya. Selain dapat ditinggali anak-anak mereka, properti tersebut sekaligus menjadi instrumen investasi.

Selain itu, banyak pula komunitas non-formal yang demikian kuat eksistensinya. Mereka berbisnis besi, baja ringan, makanan olahan, dan lain-lain, yang ingin menunjukkan pengaruhnya dengan membeli properti-properti high profile di Surabaya. (Wit)


Tag: , , , , , , ,