OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Untuk Hunian Pertama, Lebih Baik Beli Rumah atau Apartemen?

19 Juli 2022 · 4 min read Author: Kartika Ratnasari

Setiap orang yang mau membeli hunian pertamanya, pasti memiliki seribu pertimbangan sebelum menjatuhkan pilihan. Salah satu pertimbangan terbesar yang sering muncul adalah memilih untuk beli rumah atau apartemen.

beli rumah - rumah123.com

Pemilihan antara beli rumah atau apartemen harus dipikirkan secara matang, sebab keputusan tersebut sangat memengaruhi banyak aspek kehidupan di masa depan. Mulai dari pengeluaran, kehidupan sosial, bahkan hingga kondisi psikologis penghuninya. 

Nah, misalnya kamu punya bujet Rp 500 juta. Kira-kira, mana yang paling baik untuk dipilih sebagai hunian pertamamu? Sebaiknya, pertimbangkan dulu dari beberapa perspektif berikut ini, supaya kamu mendapatkan yang terbaik!

Jika dilihat dari segi lokasi 

Lahan yang semakin terbatas membuat masyarakat semakin untuk menemukan rumah tapak di tengah kota. Sekalinya ada, harganya pasti selangit. Pembangunan rumah tapak pun akhirnya banyak dipusatkan di wilayah pinggiran kota. Pengembang apartemen membuat solusi akan permasalahan tersebut dengan membangun apartemen di tengah kota. Dengan bujet Rp 500 juta, kamu bisa membeli satu unit apartemen studio hingga apartemen 2 kamar di tengah kota. 

Rumah tapak di pinggiran kota yang terintegrasi dengan jalan tol atau transportasi umum pun masih bisa didapatkan, walaupun cukup terbatas. Semua kembali lagi pada kebutuhanmu. Apartemen memang lebih mudah diakses dari lokasi aktivitas bisnis karena lokasinya yang strategis. Apabila kamu lebih banyak menghabiskan waktu di tengah kota, dan memiliki mobilitas tinggi, maka apartemen bisa jadi pilihanmu.

Jika dilihat dari segi hak kepemilikan

Masalah kepemilikan adalah hal esensial yang harus dipertimbangkan. Saat beli rumah tapak, maka kamu bisa mendapatkan Sertifikat Hak Milik (SHM), yang memiliki status hukum paling kuat dibandingkan legalitas rumah lainnya. Sedangkan pemilik apartemen hanya bisa mendapatkan Hak Guna Bangunan (HGB), yang status hukumnya lebih lemah dibandingkan SHM. Bangunan apartemen didirikan di atas tanah milik developer. 

Pemilik apartemen pun harus memperpanjang HGB setelah 20 tahun. Selain berbeda dari segi kekuatan hukum, sertifikat SHM dan HGB juga berbeda dari segi keuntungan yang diberikan. SHM jelas lebih menguntungkan bagi pemiliknya. Dengan SHM, pemilik rumah memiliki kebebasan penuh, bisa mewariskan properti ke keturunannya, dan bisa memiliki jaminan perbankan dengan nilai tinggi.

Baca juga: Sertifikat Hak Milik dan Hak Guna Bangunan, Apa Sih Perbedaannya?

Jika dilihat dari segi biaya perawatan

Apartemen memiliki fasilitas yang lebih banyak dibandingkan rumah tapak. Misalnya seperti fasilitas keamanan 24 jam, area fitness, hingga tempat parkir yang luas. Hal inilah yang membuat apartemen mengenakan biaya perawatan sekaligus biaya listrik dan air pada penghuninya. Tagihan biaya tersebut biasanya bisa mencapai Rp 3 jutaan per bulan. Tentu angka tersebut jauh lebih besar daripada biaya perawatan rumah tapak. 

Untuk perawatan fasilitas pribadi, mungkin kamu hanya akan membutuhkan dana sebesar Rp 200 ribuan per bulan. Sedangkan untuk iuran kebersihan dan keamanan RT, biayanya berkisar Rp100 ribuan per bulan. Kesimpulannya, biaya perawatan apartemen akan lebih besar ketimbang rumah tapak. 

Jika dilihat dari segi investasi

Hunianmu merupakan aset investasi bagimu. Untuk itu, kamu juga harus mempertimbangkan faktor nilai investasi dari jenis hunian yang akan dipilih. Jika disewakan, apartemen sangat berpeluang menghasilkan nilai investasi yang lebih besar dibandingkan rumah tapak. Apalagi jika apartemen tersebut berlokasi di wilayah yang strategis. Lain halnya dengan rumah yang lebih menguntungkan jika dijual. Harga tanah yang terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya membuat rumah tapak lebih mudah dijual dengan harga yang naik berkali-kali lipat. 

Jika dilihat dari segi lingkungan

Lingkungan tempat tinggal punya peran besar untuk psikologis penghuninya. Apartemen memiliki beberapa aturan yang wajib dipatuhi penghuninya, sedangkan rumah tidak. Dalam kehidupan bertetangga juga, terdapat perbedaan signifikan antara penghuni apartemen dan rumah tapak. Kamu yang cenderung tertutup mungkin akan lebih cocok untuk tinggal di apartemen, di mana penghuninya pada umumnya cuek satu sama lain. Sedangkan jika kamu suka bersosialisasi dengan banyak orang, maka lingkungan rumah akan lebih cocok untukmu.

Itu dia faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum kamu memilih untuk membeli rumah atau apartemen. Pastikan untuk menyesuaikannya terlebih dahulu dengan kondisimu ya sebelum membelinya. Semangat untuk memiliki hunian impianmu!


Tag: , , , ,


Kartika Ratnasari

Content Editor

Kartika Ratnasari adalah seorang Content Editor untuk Berita 99 dan Artikel Rumah123. Ia telah berkecimpung di dunia penulisan sejak tahun 2016. Lulusan Komunikasi UI ini sering menulis di bidang properti, keuangan, dan lifestyle.
Selengkapnya