Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menekankan pentingnya posisi Jakarta sebagai kota MICE Internasional (MICE), khususnya setelah Jakarta tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara (IKN).
Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, mengatakan bahwa kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang berstandar internasional menjadi salah satu cara untuk memasukkan Jakarta ke dalam jajaran kota global.
Hal tersebut dinyatakannya selama pencangan Indonesia ASEAN Stationery & Gift Expo (IASGE) 2024 yang dijadwalkan berlangsung dari 3–5 Oktober di Jalan Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Untuk mengubah Jakarta menjadi lokasi MICE bertaraf internasional, perlu segera adanya rebranding karena dala dua tahun ke depan IKN dipastikan akan berpindah lokasi.
Oleh karena itu, citra kota harus segera diubah supaya Jakarta dapat dikenal sebagai pusat bisnis dan industri yang kompetitif.
Penyelenggaraan kegiatan MICE berskala internasional diharapkan dapat meningkatkan citra positif Indonesia di kancah dunia yang kemudian diharapkan dapat memicu pertumbuhan aktivitas bisnis dan industri.
Ajang IAESGE di Jakarta
Jakarta kota MICE Internasional | sumber: suaramerdeka
IASGE 2024 merupakan kali kedua ajang tersebut diselenggarakan di Jakarta setelah meraih kesuksesan besar di tahun sebelumnya.
Keberhasilan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan dunia terhadap iklim usaha Jakarta.
Vinsensius turut mengingatkan bahwa pameran bukan sebatas transaksi bisnis, melainkan juga harus menjadi sumber inspirasi bagi pelaku usaha domestik untuk lebih kreatif, kolaboratif, dan inovatif.
Kreativitas dan inovasi sangat penting di industri hadiah sehingga pelaku industri di Indonesia perlu menerapkan prinsip ATM (amati, tiru, modifikasi) untuk dapat bersaing di ranah internasional.
Di samping itu, untuk meningkatkan kekayaan seni dan budaya Indonesia, pengembang industri alat tulis dan hadiah diharapkan dapat berjalan lebih cepat.
Vinsensius menekankan pentingnya prinsip keberlanjutan dan lingkungan dalam setiap kegiatan pameran yang kini menjadi syarat bagi pengembangan bisnis di seluruh dunia.
IASGE menjadi sorotan banyak pelaku usaha karena mengusung berbagai merek yang sedang tren di berbagai negara.
Ajang ini didukung oleh Asosiasi Industri Alat Tulis Yiwu Tiongkok dan beberapa asosiasi dari negara-negara lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Hong Kong.
Abdul Alex Soelistyo, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Indonesia-Tionghoa (Perpit), menilai ajang ini adalah contoh dari kolaborasi dan pertukaran hubungan bisnis di antara pelaku industri alat tulis dan cendera mata di seluruh dunia.
Menurutnya, dalam industri alat tulis dan perlengkapan rumah tangga, tidak hanya inovasi dan kreativitas yang diperlukan, tetapi juga aspek keberlanjutan dan kerja sama dengan pasar internasional.
Guang Chang Cao, Ketua Asosiasi Industri Alat Tulis Yiwu Tiongkok, menerangkan bahwa pameran tersebut akan berlangsung di area seluas 5.500 meter persegi dan menampilkan sekitar 200 stan berstandar internasional.
Saat ini, panitia acara masih dalam proses menyiapkan dan mengisi barang yang akan berlangsung hingga waktu pelaksanaan pameran.
***
Demikian informasi mengenai rencana Jakarta menjadi kota MICE internasional.
Dapatkan hunian impianmu sekarang juga di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini!
**Header: Harian Ekonomi Neraca