Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang ada di ujung timur Pulau Kalimantan. Luas wilayah provinsi ini mencapai 127.346,92 kilometer persegi.
Populasi penduduknya sebesar 3,793 juta jiwa pada 2020. Jumlah tersebut terbagi lagi menjadi suku-suku bangsa yang tersebar di 7 kabupaten dan 3 kota.
Salah satu suku yang sering terdengar namanya adalah suku Dayak. Selain itu, tentu masih banyak suku lainnya, berikut delapan di antaranya.
Suku Dayak
Suku Dayak adalah salah satu suku terbesar dan paling dikenal di Kalimantan Timur. Suku ini terdiri dari berbagai sub-suku, seperti;
- Dayak Kenyah;
- Dayak Kayan;
- Dayak Bahau; dan Dayak Tunjung.
Mereka umumnya tinggal di pedalaman dan hutan-hutan Kalimantan. Kehidupan mereka sangat bergantung pada alam.
Suku Kutai
Suku Kutai atau dikenal juga sebagai urang Kutai merupakan salah satu suku asli yang mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur.
Suku ini memiliki sejarah panjang dan kaya, termasuk berdirinya Kerajaan Kutai Martadipura dan Kerajaan Kutai Kartanegara.
Salah satu suku di Kalimantan Timur ini dikenal dengan budaya dan tradisi yang kuat, serta upacara adat yang masih dilestarikan hingga sekarang.
Suku Paser
Foto: Wikipedia
Suku Paser adalah suku asli yang mendiami kawasan Kabupaten Paser. Mereka tinggal di sepanjang aliran sungai dan daerah perbukitan.
Ada lima kelompok utama suku Paser, yaitu Paser Telake, Paser Adang, Paser Kendilo, Paser Labuan dan Paser Tanjung Aru.
Suku Paser memiliki budaya dan tradisi yang kaya, termasuk tarian, musik, dan upacara adat yang masih dilestarikan. Salah satu tradisi yang terkenal, yaitu Tari Ronggeng Paser.
Suku Wehea
Suku Wehea adalah suku yang mendiami wilayah Muara Wahau di Kabupaten Kutai Timur. Mereka dikenal dengan rumah adat Wehea yang memiliki desain unik.
Rumah tersebut berbentuk panggung dan terhubung dengan jembatan, mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam dan adaptasi terhadap lingkungan sekitar.
Upacara adat dan ritual keagamaan juga menjadi bagian penting dari kehidupan suku Wehea. Mereka memiliki berbagai upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan.
Suku Berau
Suku Berau mendiami wilayah Kabupaten Berau. Suku ini memiliki budaya dan tradisi yang unik, termasuk tarian dan musik tradisional yang khas.
Mata pencaharian utama suku Berau adalah bertani dan nelayan. Mereka juga mengembangkan usaha tenun dan kerajinan tangan sebagai salah satu sumber pendapatannya.
Bahasa Berau adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Berau. Bahasa ini memiliki dialek khas yang membedakannya dari bahasa-bahasa lain di Kalimantan Timur.
Suku Tidung
Suku Tidung adalah salah satu suku asli yang memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Kalimantan Timur. Mayoritas suku Tidung menganut agama Islam.
Orang-orang Tidung mencerminkan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia. Kehidupan mereka bergantung pada hutan dan sungai, serta budaya dan tradisi yang kaya.
Suku Tidung mendiami wilayah Tarakan, Tana Tidung, Malinau, Nunukan, dan Bulungan. Mereka masih melestarikan budaya, bahasa dan adat istiadatnya.
Suku Penihing
Suku Penihing adalah bagian dari kelompok Suku Dayak Bahau. Mereka bermukim di kawasan Kabupaten Kutai dengan kehidupan yang sangat bergantung pada hutan dan sungai.
Hutan tropis yang lebat di sekitar tempat tinggal mereka menyediakan kayu, rotan, dan berbagai tanaman obat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Suku Penihing dikenal dengan kemampuan mereka dalam berburu dan meramu, serta keterampilan dalam membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan alami.
Suku Tukung
Suku Tukung adalah salah satu suku Dayak yang bermukim di dataran tinggi Apo Kayan. Sebuah wilayah yang terletak di perbatasan Kalimantan Timur dan Sarawak.
Mereka awalnya tinggal di dalam hutan tropis yang lebat, tetapi kini sudah mulai menyebar ke daerah lain. Penyebaran ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Ada faktor ekonomi dan sosial, lalu kebutuhan untuk mencari lahan baru yang lebih subur dan aman dari ancaman alam. Meskipun begitu, suku ini tetap mempertahankan tradisinya.
Setiap suku di Kalimantan Timur memiliki keunikan dan kekayaan budaya yang berbeda-beda. Mereka memiliki bahasa, adat istiadat, tarian, musik, dan upacara adat yang khas.
Keberagaman tersebut menjadikan Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi dengan warisan budaya yang sangat kaya.