Desa Munduk adalah destinasi wisata yang menawarkan ketenangan jauh dari keramaian kota yang berlokasi di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.
Berada di ketinggian sekitar 800–900 meter di atas permukaan laut, desa ini dikenal sebagai “Desa Atas Awan” karena kabut yang sering menyelimuti pemandangan alamnya.
Munduk menyuguhkan panorama pegunungan hijau, udara sejuk dengan suhu 20–50°C, dan kekayaan budaya yang masih terjaga.
Berbeda dengan hiruk-pikuk kawasan wisata Bali Selatan seperti Kuta atau Seminyak, Munduk memberikan pengalaman liburan yang damai dengan pesona alam berupa air terjun, danau, dan perkebunan kopi serta cengkeh.
Desa ini juga menjadi pusat agrowisata yang menawarkan edukasi tentang budi daya kopi dan kehidupan masyarakat lokal.

Air Terjun Munduk atau sering disebut Red Coral Waterfall menjadi salah satu daya tarik utama di Desa Munduk.
Air terjun setinggi sekitar 20 meter ini dikelilingi oleh perkebunan cengkeh dan kopi, menciptakan suasana sejuk dengan suara gemericik air yang menenangkan.
Wisatawan dapat menikmati trekking ringan sejauh 500 meter dari area parkir melalui jalan setapak berlapis beton yang dikelilingi vegetasi tropis.
Air terjun ini juga dekat dengan Air Terjun Melanting dan Labuhan Kebo yang dapat dikunjungi dalam satu perjalanan.

Danau Tamblingan adalah bagian dari tiga danau kembar di Bali bersama Danau Buyan dan Beratan.
Danau ini menawarkan pemandangan memukau dengan hutan tropis yang mengelilinginya.
Danau ini dikelilingi oleh 11 pura, memberikan nuansa spiritual yang kental.
Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di danau ini, seperti berkemah, naik perahu dayung, hingga memancing.
Danau ini juga menjadi spot foto yang eksotis, terutama saat matahari terbenam atau ketika kabut turun.

Pura Ulun Danu Tambilngan menambah kekayaan budaya Munduk Bali.
Oura ini hanya dapat diakses dengan berjalan kaki saat air danau surut atau dengan menyewa sempan (biaya sekitar Rp150.000/perahu).
Sebagai pusat ritual keagamaan, pura ini menawarkan pengalaman spiritual yang unik dengan latar belakang pemandangan danau dan hutan yang indah.
Munduk dikenal sebagai penghasil kopi terbaik di Bali.
Di desa ini, wisatawan dapat mengunjungi agrowisata kopi luwak untuk mempelajari proses pengolahan kopi tradisional dan mencicipi kopi khas Munduk.
Selain kopi, perkebunan cengkeh, vanila, dan cokelat juga menjadi daya tarik.
Hal ini memberikan pengalaman edukasi tentang pertanian lokal yang unik.
Trekking di Munduk sangat populer dengan rute yang melewati sawah terasering, perkebunan, dan pedesaan. Wisatawan juga dapat mengikuti tur budaya, seperti mengunjungi pasar tradisional atau belajar membuat kain tradisional “Tire”.
Acara tahunan seperti Twinlake Festival menampilkan parade budaya dan kuliner lokal yang menambah pesona wisata Munduk.
Untuk mengunjungi Desa Munduk Bali, menggunakan kendaraan pribadi adalah pilihan ideal karena lebih fleksibel dan bisa lebih menikmati keindahan lanskap Bali selama perjalanan.
Inilah cara menuju Desa Munduk menggunakan kendaraan pribadi:
(cover: expedia.co.id)


