Pura Jayaprana berada di kawasan Taman Nasional Bali Barat, tepatnya di Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.
Berbeda dengan pura populer seperti Tanah Lot atau Besakih yang ramai oleh wisatawan, Pura Jayaprana punya suasana sepi, teduh, dan sakral.
Tempat ini lebih sering didatangi peziarah atau wisatawan yang memang tertarik pada kisah legendaris di baliknya.
Bahkan, banyak yang menganggapnya sebagai monumen cinta abadi di Pulau Dewata.

Sejarah Pura Jayaprana berawal dari sebuah cerita rakyat yang sangat populer di Bali Utara.
Alkisah, ada seorang anak yatim piatu bernama Jayaprana.
Ia ditemukan di hutan oleh Raja Kalianget setelah seluruh desanya musnah akibat wabah.
Sang raja kemudian mengangkat Jayaprana sebagai anak angkat, membesarkannya di lingkungan istana.
Jayaprana tumbuh menjadi pemuda tampan, pintar, dan berbudi luhur.
Ia jatuh cinta pada Layonsari, seorang gadis cantik dari desa nelayan.
Cinta mereka mendapat restu raja, dan pernikahan pun dipersiapkan.
Namun, di tengah kebahagiaan itu, raja justru terpikat pada kecantikan Layonsari.
Ia lalu mengirim Jayaprana untuk memimpin misi ke hutan Teluk Terima.
Di sanalah Jayaprana dibunuh oleh patih atas perintah raja.
Saat mendengar kabar itu, Layonsari menolak bujukan raja untuk menjadi permaisuri, dan memilih mengakhiri hidupnya dengan sebilah keris demi setia pada Jayaprana.
Pura ini kemudian dibangun di dekat makam Jayaprana sebagai tempat penghormatan.
Sampai sekarang, masyarakat Bali menganggapnya sebagai situs suci yang melambangkan kesetiaan, pengorbanan, dan cinta yang tak lekang oleh waktu.

Selain kisah sejarahnya, kepercayaan Pura Jayaprana juga ikut membentuk daya tarik tempat ini.
Masyarakat setempat percaya, pura ini memiliki aura magis yang bisa membantu siapa saja yang datang dengan hati tulus.
Beberapa kepercayaan yang paling sering diceritakan antara lain:
Banyak pasangan yang datang berdoa di Pura Jayaprana dengan harapan hubungan mereka langgeng seperti kesetiaan Jayaprana dan Layonsari.
Ada pula yang percaya bahwa pura ini membantu mempertemukan jodoh bagi yang masih sendiri.
Konon, orang yang datang dengan niat jahat atau berkata-kata kasar di area pura akan mendapat kesialan.
Cerita ini membuat pengunjung selalu menjaga sikap dan tutur kata selama berada di sini.
Peziarah sering mengaku merasakan perasaan damai dan ringan setelah bersembahyang di pura ini, seakan energi alam dan spiritualnya menenangkan batin.

Pura Jayaprana terletak di atas perbukitan dengan latar Teluk Terima yang biru.
Untuk mencapainya, pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga di tengah pepohonan lebat.
Perjalanan ini sendiri sudah menjadi pengalaman, karena udara segar dan suara burung hutan menemani setiap langkah.
Dari atas, pemandangan laut berpadu dengan hijaunya hutan memberikan kesan dramatis sekaligus menenangkan.
Tidak jarang pengunjung berhenti sejenak di tangga untuk mengambil foto panorama yang begitu memanjakan mata.
Baca juga: Legenda, Daya Tarik, Lokasi dan Harga Tiket Pura Bukit Batu Kursi

Bagi umat Hindu, pura ini adalah salah satu titik Tirta Yatra atau perjalanan suci.
Biasanya mereka membawa bunga, dupa, dan canang sari untuk bersembahyang.
Pelinggih utama berada dekat area makam Jayaprana, sementara beberapa pelinggih kecil tersebar di sekitarnya.
Selain bersembahyang, wisatawan umum sering datang untuk menikmati cerita sejarahnya langsung dari juru kunci pura.
Banyak juga yang sengaja datang untuk meditasi karena suasananya sangat hening.
Baca juga: Pura Pulaki: Sejarah, Asal Usul, Lokasi & Wisata
Dari pusat Kota Singaraja, perjalanan menuju Pura Jayaprana memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan kendaraan.
Jalurnya melewati jalan utama menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Begitu tiba di area Teluk Terima, papan penunjuk arah menuju pura cukup jelas.
Kendaraan bisa diparkir di area bawah, lalu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menaiki tangga.
Disarankan datang pagi atau sore untuk menghindari teriknya matahari.
Kenakan pakaian sopan, kamen (kain) dan selendang untuk menghormati kesucian pura. Biasanya tersedia di pintu masuk.
Pura Jayaprana adalah kombinasi sempurna antara legenda, mitos, dan keindahan alam Bali Barat.
Sejarah Pura Jayaprana mengajarkan arti kesetiaan dan pengorbanan, sementara mitos Pura Jayaprana memberi warna spiritual yang membuat tempat ini terasa hidup.
Bagi pecinta sejarah, spiritual seeker, atau siapa saja yang ingin merasakan sisi lain Bali yang tenang dan penuh makna, pura ini layak ada di daftar perjalanan.
Datanglah dengan hati terbuka, mungkin kamu akan pulang membawa lebih dari sekadar kenangan foto, tetapi juga cerita dan ketenangan batin.


