Akun
Login / Register
Aktivitas
Monumen Bajra Sandhi menjadi salah satu bangunan penting di Pulau Bali.
Terletak di pusat Kota Denpasar, bangunan bersejarah ini menjadi bukti dari perjuangan rakyat Bali dalam mengusir penjajah.
Selain kental akan nuansa arsitektur Bali, Bajra Sandhi Monument juga sarat akan filosofi.
Tak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Pulau Dewata, monumen ini juga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke sini.
Monumen Bajra Sandhi Bali dibangun di atas lahan seluas 13,8 hektare, dengan luas gedung mencapai 4.900 meter.
Proses pembangunannya memiliki sejarah tersendiri.
Awalnya, monumen ini dirancang oleh Ida Gede pada tahun 1981, serta baru mulai dibangun pada tahun 1987 di masa Gubernur Bali Ida Bagus Mantra.
Monumen di Bali ini kemudian diresmikan pada tanggal 14 Juni 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.
Kata Bajra pada monumen ini berarti “genta,” lonceng yang sering digunakan Pendeta Hindu dalam upacara keagamaan.
Bajra Sandhi juga memiliki sejumlah filosofi yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia.
Anak tangga di pintu utamanya berjumlah 17, serta tiang agung di dalamnya berjumlah delapan dengan ketinggian 45 meter.
Seperti yang telah diketahui, angka-angka tersebut merupakan tanggal kemerdekaan Indonesia, yakni 17 Agustus 1945.
Tak hanya kental akan unsur sejarah, Monumen Bajra Sandhi juga mengusung elemen-elemen Hindu di dalamnya, seperti:
Arsitektur bangunan ini sangat khas dengan gaya Bali yang sarat akan makna dan filosofi.
Di luar bangunan, terdapat aneka patung yang secara simbolis menggambarkan siklus zaman, yaitu Catur Yuga.
Bentuknya segi delapan dengan teratai berdaun delapan yang disebut Asta Dala, sebagai lambang kemahakuasaan Tuhan.
Ada juga kolam yang mengelilingi sisi bangunan atau disebut Ksirarnawa (Laut Susu), yang menjadi simbol Amertha.
Jika diibaratkan, Amertha adalah kebudayaan Bali yang patut digali dan diolah demi Bali Dwipa Jaya.
Kawasan monumen ini dikelilingi oleh lapangan yang luas dengan pepohonan rindang.
Lapangan ini memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai tempat olahraga terbuka bagi masyarakat sekitar.
Berbagai acara juga sering digelar di sini, mulai dari upacara peringatan hari besar nasional hingga pagelaran musik.
Monumen Bajra Sandhi Renon dibagi dalam tiga bagian utama.
Bagian pertama adalah Nistaning Utama Mandala, yang berada di lantai dasar gedung.
Di sini terdapat beberapa ruangan yaitu ruang informasi, pameran, perpustakaan, administrasi, souvenir, ruang rapat, dan toilet.
Selanjutnya, bagian kedua yang disebut sebagai Madianing Utama Mandala.
Bagian ini merupakan lantai tengah, yang diisi oleh pajangan 33 diorama perjuangan rakyat Bali dari waktu ke waktu.
Ada juga kolam ikan bundar bernama Puser Tasik, yang mempunyai ornamen air mancur berupa patung katak.
Bagian terakhir atau ketiga adalah Utamaning Utama Mandala, yang merupakan lantai atas atau ruang peninjauan.
Dari sini, kamu dapat menyaksikan pemandangan 360 derajat Kota Denpasar, lho.
Akses menuju bagian ketiga ini harus melewati tangga spiral setinggi 10 meter, namanya sendiri adalah Tangga Tapak Dara.
Bajra Sandhi Monument terletak di Jalan Raya Puputan No.142, Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Berjarak kurang lebih 15 kilometer dari Bandara Internasional Ngurah Rai, monumen ini dapat ditempuh dalam waktu 30 menit berkendara.
Harga tiket masuk ke Monumen Bajra Sandhi sangatlah terjangkau.
Jika tertarik, berikut kisaran harganya:
Harga Tiket Masuk Bajra Sandhi Monument | |
Anak-anak | Rp2.000 |
Dewasa | Rp5.000 |
Harga Tiket Masuk Pelajar | |
Mahasiswa | Rp2.000 |
Pelajar | Rp1.000 |
Harga Tiket Masuk Wisatawan Mancanegara | |
Anak-anak | Rp5.000 |
Dewasa | Rp10.000 |
Objek wisata di Bali ini buka setiap hari, kecuali saat libur nasional.
Jam operasionalnya adalah sebagai berikut: