Di antara gedung-gedung pencakar langit dan hiruk-pikuk Jakarta modern, Pelabuhan Sunda Kelapa tetap berdiri sebagai pengingat masa lalu.
Pelabuhan yang berusia lebih dari delapan abad ini bukan sekadar tempat berlabuhnya kapal kayu pinisi.
Namun juga menjadi saksi pergerakan perdagangan yang membentuk sejarah kota.
Wisatawan yang datang ke sini tidak hanya disuguhi pemandangan kapal tradisional yang masih beroperasi, tetapi juga jejak kejayaan masa lalu yang masih terasa di setiap sudutnya.
Dulu, pelabuhan ini menjadi gerbang utama bagi pedagang dari berbagai penjuru dunia, membawa porselen, kopi, sutra, dan rempah-rempah yang membuat Nusantara menjadi pusat perdagangan global.

Kini, meski fungsinya telah bergeser, daya tariknya tetap kuat.
Berjalan di sepanjang dermaga, pengunjung bisa melihat para awak kapal sibuk membongkar muatan, mendengar derit kayu kapal yang bersandar, hingga menikmati suasana khas pelabuhan tempo dulu.
Tidak jauh dari kawasan ini, wisatawan juga bisa mengunjungi berbagai museum yang masih mempertahankan atmosfer sejarah Jakarta, seperti Museum Bahari, Museum Wayang, dan Museum Sejarah Jakarta.
Sunda Kelapa menawarkan pengalaman yang berbeda dibandingkan destinasi wisata lain di Jakarta: perjalanan menyusuri akar kota yang kini menjadi ibu kota negara.
Alamat Pelabuhan Sunda Kelapa: Jl. Maritim No.8, RT.11/RW.4, Penjaringan, Kec. Penjaringan, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta 14440, Indonesia.

Dari Stasiun Jakarta Kota ke Pelabuhan Sunda Kelapa
Rute Alternatif
Dari Stasiun Jakarta Kota atau Halte Kota
Dari Pusat Jakarta (Monas/Sudirman/Thamrin)
Dari Tol Dalam Kota Jakarta
Parkir tersedia di sekitar kawasan pelabuhan dengan biaya bervariasi tergantung jenis kendaraan.

Walking tour atau wisata jalan kaki adalah cara terbaik untuk menikmati kawasan Kota Tua Jakarta hingga Pelabuhan Sunda Kelapa.
Wisatawan bisa memulai perjalanan dari Stasiun Jakarta Kota, melewati bekas Batavia dari Amsterdam Gate, menjelajahi Kota Tua, hingga mencapai pelabuhan yang bersejarah ini.
Tur ini bisa dilakukan secara mandiri atau bersama pemandu wisata untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang sejarah kawasan.
Berjalan kaki juga memungkinkan wisatawan untuk lebih bebas mengeksplorasi setiap sudut pelabuhan sambil menikmati atmosfer khas pelabuhan tua yang masih aktif hingga sekarang.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Pantai Indah Kapuk, Cocok Dikunjungi Saat Weekend

Pelabuhan Sunda Kelapa masih mempertahankan cara bongkar muat barang secara tradisional.
Kapal kayu pinisi yang berlabuh di sini mengandalkan tenaga manusia untuk menurunkan dan menaikkan muatan, menciptakan pemandangan yang unik dan autentik.
Bagi pecinta fotografi, momen ini menjadi daya tarik tersendiri.
Siluet para pekerja yang beraktivitas di antara kapal-kapal besar memberikan kesan dramatis, terutama saat cahaya matahari menyinari dek kayu yang sudah termakan usia.
Melihat Pelabuhan Sunda Kelapa dari sudut pandang yang berbeda bisa dilakukan dengan naik kapal nelayan.
Dengan tarif sekitar Rp50.000 hingga Rp100.000 (masih bisa ditawar), wisatawan diajak menyusuri area perairan pelabuhan, mendekati kapal-kapal besar, dan melihat mercusuar tua berwarna merah dan hijau peninggalan kolonial Belanda.
Perjalanan dengan kapal ini memberikan pengalaman yang lebih mendalam tentang kehidupan maritim di pelabuhan yang sudah berdiri sejak abad ke-12 ini.
Bagi yang hobi memancing, pelabuhan ini juga menjadi tempat yang cocok untuk menyalurkan kegemaran tersebut.
Banyak pengunjung yang datang membawa peralatan sendiri dan menghabiskan waktu di tepi dermaga.
Selain menunggu ikan menyambar umpan, suasana sekitar juga menjadi daya tarik tersendiri.
Gemuruh ombak kecil, suara kapal yang bersandar, dan aktivitas bongkar muat yang tak pernah berhenti menciptakan pengalaman yang khas dan menenangkan.
Baca juga: 6 Mall di Jakarta Utara yang Menarik untuk Dikunjungi

Salah satu momen terbaik di Pelabuhan Sunda Kelapa adalah saat matahari terbenam.
Warna langit yang berubah menjadi oranye keemasan berpadu dengan siluet kapal-kapal pinisi menciptakan pemandangan yang begitu fotogenik.
Banyak fotografer dan pengunjung datang pada sore hari, sekitar pukul 16.00 hingga 18.00, untuk mengabadikan suasana ini.
Menjelajah area pelabuhan sebelum sunset juga bisa menjadi aktivitas menarik untuk menikmati sejarah yang masih terasa hidup di sini.

Tak hanya sunset, Pelabuhan Sunda Kelapa juga menawarkan pemandangan matahari terbit yang tak kalah indah.
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, wisatawan bisa datang sejak dini hari melalui pintu utama pelabuhan.
Dengan tiket masuk sekitar Rp2.500 per orang (kadang gratis), pengunjung bisa berjalan ke ujung dermaga bagian utara, yang merupakan titik terbaik untuk menyaksikan matahari muncul di balik kapal-kapal yang tengah bersandar.
Selain pelabuhan itu sendiri, kawasan ini juga dikelilingi oleh berbagai museum yang menyimpan sejarah Jakarta.
Beberapa di antaranya adalah:
Museum Bahari, yang menyimpan koleksi tentang sejarah maritim Indonesia.
Museum Wayang, yang menampilkan beragam koleksi wayang dari berbagai daerah.
Museum Sejarah Jakarta, yang berlokasi di kawasan Kota Tua dan menyajikan kisah panjang perjalanan Jakarta dari masa ke masa.
24 jam (pelabuhan selalu beroperasi, namun waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari)
Waktu terbaik untuk berkunjung:
Datang di Waktu yang Tepat
Untuk sunrise, datang sekitar 05.00 – 06.00 WIB agar bisa menikmati pemandangan matahari terbit di ujung dermaga.
Untuk sunset, datang sekitar 16.00 – 18.00 WIB agar bisa mendapatkan momen terbaik dengan latar kapal pinisi.
Kenakan Pakaian Nyaman
Cuaca di pelabuhan bisa panas, jadi pakailah pakaian yang ringan dan menyerap keringat.
Gunakan topi, kacamata hitam, dan sunscreen jika berkunjung saat siang hari.
Gunakan Alas Kaki yang Sesuai
Sebaiknya gunakan sepatu atau sandal yang nyaman karena beberapa area pelabuhan memiliki permukaan yang tidak rata.
Siapkan Kamera atau Smartphone
Banyak spot foto menarik di sekitar pelabuhan, mulai dari kapal pinisi, aktivitas bongkar muat, hingga sunset dan sunrise.
Bawa Air Minum dan Camilan
Tidak banyak penjual makanan di dalam area pelabuhan, jadi bawalah bekal jika berencana menghabiskan waktu lebih lama.
Siapkan Uang Tunai
Untuk membayar tiket masuk, sewa kapal nelayan, atau membeli makanan ringan di sekitar pelabuhan.
Jaga Keselamatan
Perhatikan langkah saat berjalan di sekitar kapal dan dermaga, karena ada banyak tali, papan, atau barang lain di area bongkar muat.
Jika naik kapal nelayan, pastikan kondisi kapal aman sebelum berangkat.
Hindari Jam Sibuk di Pelabuhan
Aktivitas bongkar muat kapal biasanya ramai pada pagi hingga siang hari.
Jika ingin menikmati suasana lebih santai, datanglah sore menjelang sunset.
Hormati Lingkungan dan Penduduk Lokal
Jangan membuang sampah sembarangan dan selalu bersikap sopan kepada pekerja pelabuhan atau nelayan setempat.
Gabung dalam Walking Tour jika Ingin Info Lebih Lengkap
Jika ingin memahami lebih dalam sejarah Sunda Kelapa, bisa mengikuti walking tour yang biasanya tersedia di kawasan Kota Tua Jakarta.


