Menapaki Pasar Gede Hardjonagoro serasa memasuki denyut nadi Kota Solo yang penuh warna dan kehidupan.
Di setiap sudutnya, deretan pedagang menawarkan rempah harum, kue tradisional yang lezat, hingga batik khas yang memikat.
Hal tersebut menghadirkan pengalaman otentik di Kota Budaya.
Nama Pasar Gede sendiri berarti “Pasar Besar”, ini sangat sesuai dengan perannya sebagai pusat perdagangan yang selalu ramai dan menjadi saksi keseharian warga Solo.
Penasaran dengan pesonanya? Yuk, simak informasi lengkap mengenai Pasar Gede Solo di sini!

Pada awalnya, Pasar Gede Surakarta hanyalah pasar kecil yang berdiri di atas lahan seluas 10.421 meter persegi.
Lokasinya berada di persimpangan jalan dekat kantor gubernur yang kini beralih fungsi menjadi Balai Kota Surakarta.
Bangunan pasar ini dirancang oleh Ir. Thomas Karsten, seorang arsitek Belanda ternama, dan selesai dibangun pada tahun 1930 dengan nama Pasar Gedhé Hardjanagara.
Sebutan “Pasar Gedhe” sendiri muncul karena bangunannya memiliki atap besar, yang pada masa itu jarang ditemui.
Seiring perkembangan waktu, pasar ini tumbuh menjadi pasar terbesar di Solo.
Bangunannya terdiri dari dua gedung yang dipisahkan oleh jalan, yang kini dikenal sebagai Jalan Jenderal Sudirman.
Perpaduan arsitektur Belanda dan Jawa pada bangunannya menjadikan Pasar Gede tampak unik.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Pasar Gede Solo memiliki bangunan yang ikonik.
Salah satu ciri khas yang paling menonjol adalah menara tinggi yang menjulang di bagian bangunannya.
Kehadiran menara ini tidak hanya mempercantik arsitektur, tetapi juga menjadi identitas kuat yang melekat pada Pasar Gede sebagai pasar tradisional kebanggaan Surakarta.
Di Pasar Gede Solo, kamu juga bisa dengan mudah menemukan beragam kuliner legendaris.
Beberapa di antaranya yang wajib dicoba adalah serabi Notosuman, nasi liwet, tengkleng, dawet telasih, hingga Timlo Sastro, dan masih banyak lagi.
Untuk mencicipi hidangan-hidangan khas ini, kamu bisa langsung menuju area lantai 2 pasar.
Daya tarik lain dari Pasar Gede Surakarta adalah seringnya digelar berbagai festival budaya, seperti Grebeg Sudiro maupun perayaan Imlek.
Festival-festival ini selalu ramai dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
Pasar Gede Solo juga dikenal sebagai salah satu pusat batik.
Di sini, kamu bisa menemukan berbagai pilihan batik dengan motif yang beragam, mulai dari yang klasik hingga modern.
Batik-batik tersebut tidak hanya cocok dipakai sendiri, tetapi juga sangat pas dijadikan oleh-oleh khas Solo.

Pasar Gede Solo berlokasi di Jl. Jend. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Berikut sejumlah cara untuk menuju Pasar Gede Solo.
Dari Stasiun Solo Balapan jarak menuju Pasar Gede Solo sekitar 2,5 km (10–15 menit perjalanan).
Kamu bisa naik becak, ojek online, atau taksi untuk menuju ke sana.
Jika berangkat dari Terminal Tirtonadi, jarak Pasar Gede Surakarta sekitar 3 km (15–20 menit perjalanan).
Untuk menuju ke sana, tersedia bus Batik Solo Trans (BST), taksi, maupun ojek online.
Menuju Pasar Gede Solo dari Keraton Kasunanan Surakarta sangat mudah karena jaraknya hanya sekitar 1 km.
Pasar Gede Surakarta dapat ditempuh dengan berjalan kaki, naik becak, atau kendaraan pribadi.
Pasar Gede Solo buka setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
***Header: Indonesiasenang.com, Nagantour.com, Tripadvisor.co.id


