Stadion Jatidiri di Semarang sangat identik dengan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kota Atlas, PSIS Semarang.
Maklum, selama puluhan tahun lamanya, Stadion Jatidiri dijadikan markas klub berjulukan Mahesa Jenar tersebut.
Karena itu, stadion ini pun menjadi saksi bisu perjalanan PSIS dalam mengarungi kompetisi sepak bola tanah air.
Stadion Jatidiri berdiri megah di salah satu sudut kota Semarang selatan, tepatnya di wilayah Karangrejo.
Selain stadion sepak bola, terdapat pula GOR, kolam renang, dan sara olahraga lainnya di sekitar stadion ini.
Menilik sejarahnya, Stadion Jatidiri diresmikan pada 1991.
Namun, baru setahun kemudian, PSIS menggunakan stadion ini sebagai markas mereka.
Sebelum berdirinya Stadion Jatidiri, Laskar Mahesa Jenar berkandang di Stadion Citarum dan Stadion Diponegoro.
Ketika baru pertama dibangun, Stadion Jatidiri berstatus sebagai stadion kategori C.
Atap penutup hanya terdapat pada tribun VIP, dengan kapasitas hanya 21.000 penonton.
Setidaknya, dalam kurun waktu 1991 hingga 2016, Stadion Jatidiri berdiri dengan bentuk fisik bangunan yang tidak banyak berubah.
Beberapa renovasi memang sempat dilakukan, tetapi dalam skala kecil.
Hingga akhirnya pada 2016, Stadion Jatidiri direnovasi secara besar-besaran.
Renovasi dilakukan mulai dari merombak struktur bangunan stadion.
Salah satunya menambahkan jumlah tribun hingga menjadi tiga tingkat, dengan seluruh tribun sudah tertutupi oleh atap.
Selain tribun, renovasi juga dilakukan pada aspek drainase lapangan, penggantian rumput, lintasan atletik, dan penambahan sejumlah fasilitas penunjang lainnya.
Setelah renovasi besar, Stadion Jatidiri pun memiliki tampilan yang berbeda dari sebelumnya.
Stadion berskala internasional pun melekat sebagai status anyar stadion ini.
Saat ini, Stadion Jatidiri memiliki kapasitas 45.000 penonton, menjadikannya sebagai salah satu dari 10 stadion terbesar di Indonesia.
Hal lain yang spesial dari wajah baru Stadion Jatidiri adalah kapasitas lampu yang digunakan.
Stadion Jatidiri memiliki kapasitas lampu mencapai 2.500 lux, Sehingga sangat mumpuni untuk menggelar pertandingan pada malam hari.
Tidak hanya pertandingan berskala nasional, tetapi juga laga internasional.
Kekuatan lampu tersebut juga membuat seluruh area stadion terang benderang saat pertandingan malam digelar.
Dahulu lampu stadion hanya fokus menyinari area tengah lapangan, tetapi sekarang hampir semua sudut di area lapangan tersinari lampu.
Stadion Jatidiri memiliki berbagai fasilitas lengkap, mulai dari ruang ganti pemain dan wasit, toilet, scoring board digital, hingga set bench pemain.
Tidak hanya itu, stadion ini juga dilengkapi berbagai sarana olahraga lain, seperti kolam renang Gelanggang Olahraga (GOR), lapangan tenis, lapangan voli, dan arena panjat dinding.
Fasilitas yang tersedia di Stadion Jatidiri juga dapat digunakan oleh masyarakat umum dengan sistem sewa.