Mengenal Masjid Al-Jabbar, Masjid Termegah di Jawa Barat

Masjid Al-Jabbar

Masjid Raya Al-Jabbar atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Al-Jabbar, merupakan ikon baru Provinsi Jawa Barat. 

Lokasi Masjid Al-Jabbar ada di Jalan Cimencrang No.14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.

Fungsi Masjid Al-Jabbar tidak hanya sebagai tempat ibadah umat Muslim, melainkan juga sebagai tujuan wisata religi yang ramai dikunjungi masyarakat. 

Sejak diresmikan pada akhir 2022 silam, Masjid Al-Jabbar langsung menyedot animo pengunjung dalam jumlah besar. 

Pengunjung yang datang pun tidak hanya berasal dari daerah Bandung dan sekitarnya, melainkan juga dari luar Bandung bahkan Pulau Jawa. 

Okupansi kunjungan ke Masjid Al-Jabbar terbilang tinggi, apalagi pada hari libur, jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu orang. 

Saat libur lebaran 2023 saja, total kunjungan masyarakat mencapai 124.758 orang.

Maka itu, kawasan di sekitar Masjid Al-Jabbar sangatlah ramai.

Apalagi jika ada pertandingan Persib, maka kawasan tersebut akan semakin ramai. 

Pasalnya, kawasan Masjid Al-Jabbar berdekatan dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), yang merupakan homebase Persib Bandung. 

Latar Belakang Belakang Masjid Al-Jabbar

Latar belakang pembangunan Masjid Al-Jabbar didasari oleh kebutuhan warga Jawa Barat akan masjid raya tingkat provinsi. 

Maka itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kemudian menginisiasikan pembangunan Masjid Al-Jabbar. 

Menariknya, arsitektur Masjid Al-Jabbar dirancang langsung oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, Ridwan Kamil, yang memang memiliki latar belakang sebagai seorang arsitek. 

Proses perancangan Masjid Al-Jabbar dimulai sejak 2015, dan baru dibangun pada Desember 2017. 

Adapun biaya pembangunannya mencapai Rp1 triliun, yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat. 

Selain sebagai tempat ibadah, tujuan dari dibangunnya Masjid Al-Jabbar adalah sebagai destinasi wisata religi dan pusat edukasi. 

Pasalnya, dalam waktu dekat akan dibuat museum sebagai pusat edukasi Islam di Jawa Barat.

Baca Juga

Alun-Alun Bandung sebagai Tempat Wisata Keluarga
 

Fasilitas dan Arsitektur Masjid Al-Jabbar

Masjid Al-Jabbar dibangun pada lahan seluas 26 hektare, dengan total luas bangunan mencapai 99 x 99 meter persegi.

Angka 99 diambil berdasarkan jumlah Asmaul Husna. 

Arsitektur Masjid Raya Al-Jabbar dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer menggunakan aksentuasi masjid Turki. 

Adapun secara dekorasi, Masjid Raya Al Jabbar dipenuhi dengan beragam karya seni dari berbagai bahan. 

Pembuatan kerajinan tangan tersebut melibatkan ratusan perajin lokal.

Di dalam masjid ada mozaik untuk paviliun wudhu dan di bawah lantai mezanin. 

Kemudian, lampu gentur di bawah mezanin, kerajinan tembaga di relung, kaca patri untuk koridor, kuningan di bagian railing dan mihrab, serta kayu jati untuk railing dan rak Al-Quran.

Elemen dekorasi pada masjid juga cukup banyak menonjolkan dan merepresentasikan kekhasan Jawa Barat. 

Salah satunya keberadaan 27 relung di area dalam masjid, angka 27 pada relung tersebut mencerminkan jumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat. 

Di setiap relung juga dihias dengan motif batik dari ke-27 kota dan kabupaten di Jawa Barat itu. 

Masjid Al-Jabbar tergolong sebagai masjid terapung, sebab bangunan utamanya dibangun di atas air. 

Masjid ini juga memiliki empat menara setinggi 99 meter.

Menara tersebut dihiasi lampu berwarna biru, kuning dan ungu, yang terlihat sangat memukau pada malam hari.

Selain itu, pada bagian puncak masjid terdapat makara yang didesain dengan elemen tusuk sate, seperti yang terdapat pada Kantor Gubernur Jawa Barat. 

Makara tersebut dihias dengan lima bola pada tusuk sate, mengikuti lima rukun Islam.

Septian Nugraha

Jurnalis sepak bola yang hijrah menjadi penulis properti. Lebih sering menulis hal-hal tentang hukum properti. Memiliki kemampuan juga dalam bidang fotografi, desain grafis, dan video editing.