Rumah Subsidi

Seluk-beluk Rumah Subsidi

Program rumah subsidi bukan program baru, pemerintah sudah mengadakannya sejak puluhan tahun lalu mulai dari 1976 sampai 2000. Ini diselenggarakan supaya kalangan masyarakat menengah ke bawah bisa memiliki tempat tinggal layak tanpa harus ngontrak.

Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memaparkan definisi rumah subsidi. Pengertiannya adalah rumah yang dibangun dengan harga terjangkau dan bisa diperoleh melalui skema kredit (konvensional ataupun syariah).

Dengan program tersebut, Anda bisa membeli rumah dengan harga ekonomis. Pasalnya, pemerintah memberikan bantuan berupa pembebasan biaya pajak pertambahan nilai (PPn) yang biasanya dikenakan pada rumah komersial.

Berbagai kebijakan pemerintah mengenai program rumah subsidi terus berlanjut dari 1976 sampai sekarang. Lalu, kebijakan-kebijakan pada periode sebelumnya terus diupayakan dan disempurnakan supaya menjadi solusi terbaik bagi masyarakat.

Pembeli rumah subsidi tentu saja bisa mendapatkan sejumlah keuntungan, khususnya dari segi keuangan hingga persyaratan yang mudah! Apa saja keuntungannya? Mari simak jawabannya dalam penjelasan di bawah ini.

Keuntungan Membeli Rumah Subsidi

Harga rumah lebih murah

Program rumah subsidi diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Oleh karena itu, pasti dipasarkan dengan harga lebih murah daripada rumah komersial.

Harga jual pun tidak dipatok sembarangan, tetapi mengacu pada Keputusan Menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020. Nah, berdasarkan peraturan pemerintah ini harga rumah subsidi berbeda-beda di setiap wilayah.

Uang muka dan cicilan lebih ringan

Makin murah harga jual rumah subsidi, makin ringan pula uang muka (down payment) dan cicilan per bulannya. Jika membelinya dengan skema kredit perumahan rakyat, maka semua akan jauh lebih affordable.

Selain itu, Anda juga bisa menyesuaikan besar cicilan dengan tenor, nah biasanya penawaran jangka waktu pinjaman beragam, maksimal 20 bahkan sampai 30 tahun. Ditambah lagi, pembeli dikenakan bunga tetap (fixed rate).

Developer lebih kredibel

Kredibilitas developer sangat penting untuk diperhatikan ketika Anda hendak membeli properti residensial. Pembeli rumah subsidi bisa sedikit bernapas lega mengenai persoalan ini, karena membeli hunian dari program pemerintah.

Pemerintah pasti mengupayakan solusi terbaik, dan menjalin kerja sama dengan developer serta bank yang mempunyai rekam jejak bagus. Nah, supaya pengajuan kredit rumah subsidi disetujui, ada beberapa tips yang bisa dicoba.

Tips Pengajuan Kredit Rumah Subsidi

Sebagian masyarakat menganggap pengajuan kredit rumah subsidi memakan waktu panjang dan proses rumit. Namun isu ini tidak sepenuhnya benar dan bisa diatasi dengan mengikuti langkah-langkah berikut.

Pertama, sebelum mengajukan kredit rumah subsidi pastikan penghasilan pokok Anda tidak melebihi ketentuan yang berlaku. Ada pun syarat maksimal penghasilan pokok itu sendiri bisa berbeda-beda setiap tahunnya.

Kedua, perlu diingat bank penyalur kredit rumah subsidi tidak akan menyetujui permohonan kalau Anda sudah pernah menerima bantuan kepemilikan rumah. Jangan kaget apabila permohonan ditolak walaupun angka penghasilan pokok memenuhi syarat.

Anda juga harus memastikan jumlah seluruh cicilan per bulan tidak melebihi sepertiga penghasilan pokok. Lalu pastikan Bank Indonesia (BI) checking dalam kondisi sehat dan mempunyai track record yang bagus alias bebas kredit macet.

Lalu, siapkan berbagai dokumen penting yang disyaratkan oleh bank penyalur kredit rumah subsidi dan Kementerian PUPR. Ingat, setiap bank bisa saja memberikan syarat dokumen dan administrasi yang berbeda-beda.

Itulah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan supaya pengajuan kredit rumah subsidi diterima oleh bank.