OK
logo rumah123
logo rumah123
download-app-hamburgerAdvertise Here
KPR
Panduan

5 Contoh Desain Pagar Anti Maling dan Tips Membuatnya
r123-share-title

Terakhir diperbarui 29 Juli 2025 · 4 min read · by Yongky Yulius

Desain pagar anti maling

Desain pagar anti maling bisa jadi elemen penting jika kamu ingin menciptakan rasa aman di rumah.

Jadi, saat membuat pagar, sebaiknya tidak hanya mengutamakan unsur estetis saja.

Lebih dari itu, kamu juga bisa membuat pagar yang efektif dalam mencegah aksi pencurian.

Jika bingung terkait desainnya, tak perlu khawatir. Di bawah ini, terdapat beberapa desain pagar anti maling dan tips membuatnya.

1. Pagar Anti Maling yang Dibuat Runcing

1. Pagar Anti Maling yang Dibuat Runcing

Sumber foto: instagram.com/kanglasmillenial

Ini adalah desain pagar anti maling yang umumnya diterapkan pada rumah-rumah di Indonesia.

Seperti namanya, ujung pagar bagian atasnya, dibuat meruncing.

Nantinya, bagian yang runcing itu bisa menyulitkan upaya pemanjatan karena berisiko melukai penyusup.

Agar lebih kuat dan tahan lama, biasanya pagarnya dibuat dengan material logam, seperti besi hollow atau stainless steel.

Dari segi tampilan, pagar runcing juga bisa dikombinasikan dengan desain minimalis atau klasik agar tetap terlihat estetis dan menyatu dengan tampilan fasad rumah.

Baca juga: 8 Desain Pagar Rumah Unik & Murah yang Banyak Diminati

2. Pagar Anti Maling di Balkon

2. Pagar Anti Maling di Balkon

Sumber foto: instagram.com/bengkellaspontianak

Area lantai atas pada hunian seringkali luput dari perhatian.

Padahal, bagian atas rumah seperti balkon atau rooftop bisa menjadi titik rawan akses bagi pencuri.

Seperti pada gambar di atas, desain pagar untuk lantai batas terbuat dari bahan yang kokoh, seperti besi atau baja.

Lalu, jarak antar jerujinya juga bisa dibuat rapat agar tidak mudah dipanjat.

Untuk membuat perlindungan ekstra, kamu bisa menambahkan elemen seperti kawat berduri atau sensor gerak.

Baca juga: 10 Desain Pagar Beton Minimalis yang Cocok untuk Berbagai Hunian

3. Tambahan Pengaman untuk Pagar Anti Maling

3. Tambahan Pengaman untuk Pagar Anti Maling

Sumber foto: instagram.com/inong_hosihozyhosea

Ini adalah tambahan pengaman untuk pagar yang sebelumnya sudah terpasang di rumah.

Biasanya, tambahan pengaman tersebut berupa bagian runcing berupa duri logam.

Lalu untuk pengamanan ekstra, kamu juga bisa menambahkan sensor gerak hingga CCTV.

Dengan alat tambahan itu, kamu bisa memiliki lapisan pertahanan ekstra yang dapat menghalangi upaya penyusup, sekaligus memberikan peringatan dini kepada pemilik rumah.

Baca juga: 11 Inspirasi Desain Pagar Batu Alam Cantik, Aman & Estetik

4. Pagar Anti Maling dengan Kawat Berduri

4. Pagar Anti Maling dengan Kawat Berduri

Sumber foto: instagram.com/tettafa_fence

Kawat berduri biasanya dipasang di bagian atas pagar sebagai penghalang fisik.

Keberadaan kawat itu membuat pagarnya jadi sulit dilewati tanpa risiko terluka.

Untuk kawatnya, kamu bisa menggunakan kawat duri standar, kawat silet, atau bahkan kawat listrik untuk keamanan maksimal.

Agar tidak mengganggu estetika pagar secara keseluruhan, kawat berduri bisa dipasang secara rapi.

Kamu bisa memasang pagar ini jika rumah berada di lingkungan rawan kejahatan atau lokasi yang memerlukan perlindungan ekstra.

Baca juga: 5 Desain Pagar Teras Rumah Minimalis yang Menarik

5. Desain Pagar Anti Maling yang Menutupi Bagian Rumah Sampai Atas

5. Desain Pagar Anti Maling yang Menutupi Bagian Rumah Sampai Atas

Sumber foto: instagram.com/teknik_tukul

Ini adalah pagar yang bisa menutup hingga bagian atas rumah.

Hasilnya, tidak ada celah sekecil apa pun untuk penyusup masuk ke bagian dalam hunian.

Pagar jenis ini biasanya dibuat dari material kuat seperti besi hollow atau baja ringan dan dibentuk menyerupai sangkar tertutup.

Pagarnya cocok ditempatkan pada rumah di kawasan padat penduduk atau lingkungan yang rawan.

Tips Membuat Pagar Anti Maling

1. Gunakan Material Kuat dan Tahan Lama

Pagar anti maling baiknya dibuat menggunakan material yang kuat dan tahan lama.

Material itu bisa berupa besi tempa, baja ringan, atau stainless steel yang sulit dipotong atau dirusak.

Sebaiknya, hindari material rapuh seperti kayu biasa atau besi tipis.

2. Desain dengan Ujung Runcing atau Tajam

Agar pagar sulit dipanjang, sebaiknya gunakan bentuk ujung pagar dengan desain runcing atau tambahan duri.

Desain tersebut bisa menjadi penghalang fisik yang efektif.

3. Perhatikan Tinggi Pagar

Semakin tinggi pagar, semakin sulit juga penyusup untuk memanjatnya.

Jadi, pagar anti maling baiknya memiliki tinggi minimal 2,5 meter.

4. Minimalkan Celah Antar Jeruji

Tips lainnya, pastikan jarak antar jeruji cukup rapat.

Dengan begitu, pagarnya tidak memiliki celah cukup untuk masuk atau jadi pijakan bagi penghuni.

5. Gunakan Sistem Penguncian yang Aman

Lengkapi pagar dengan kunci ganda atau sistem pengunci otomatis yang sulit dijebol dari luar.

Selain itu, kamu juga bisa memasang CCTV, alarm sensor gerak, atau lampu otomatis yang menyala saat mendeteksi gerakan di sekitar pagar.

***

Demikianlah beberapa contoh desain pagar anti maling beserta tips praktis untuk membuatnya.

Memilih pagar yang tepat tidak hanya meningkatkan estetika rumah, tetapi juga memberikan perlindungan maksimal terhadap ancaman kejahatan.

{"attributes":{"type":"floatingbanner","widget_type":"overlay","custom_background":"https:\/\/events.rumah123.com\/wp-content\/uploads\/sites\/38\/2024\/07\/18174049\/Teras123_FAB.gif","custom_link":"https:\/\/www.rumah123.com\/teras123\/?utm_source=panduan123&utm_medium=floatingbanner&utm_campaign=teras123","position":"floating","pdp_id":[""]},"pdp":{"data":{"GetPropertiesByOriginID":{"properties":[]}}},"strapi":null,"baseUrl":"https:\/\/www.rumah123.com"}