Jika ingin merasakan vibes yang berbeda ketika liburan ke Bali, maka cobalah datang ke Mengwi. Salah satu kecamatan di Kabupaten Badung. Mengwi menyuguhkan perpaduan unik antara tradisi Bali yang autentik dan perkembangan budaya modern. Berikut ulasan lengkap tentang wilayah ini, yuk simak!
Secara administratif, Mengwi merupakan kecamatan di Kabupaten Badung, Bali. Wilayah ini meliputi Mangupura yang menjadi pusat kota Kabupaten Badung. Mangupura meliputi empat desa dan lima kelurahan di Mengwi, yaitu Desa Mengwi, Gulingan, Mengwitani, Kekeran, Kelurahan Kapal, Abianbase, Lukluk, Sempidi dan Sading.
Pemerintah mengembangkan Mangupura sebagai kawasan perkotaan lengkap dengan infrastruktur berskala kota. Maka itu, perkembangan budaya modern di Mengwi cukup pesat. Secara topografi, Mengwi berada di ketinggian sekitar ± 350 meter diatas permukaan air laut. Suhu rata-rata di wilayah ini yakni sekitar 26° sampai 23° Celcius.
Demografi
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2021, diketahui bahwa total populasi Mengwi yaitu 132.786 jiwa. Jumlah kepadatan penduduknya 1.619 jiwa per kilometer persegi. Masyarakat Mengwi sebagian besar memeluk agama Hindu (93,32%), Protestan (2,55%), Katolik (1,28%), Islam (2,67%) dan Buddha (0,18%). Bagi wisatawan yang mencari rumah ibadah, kecamatan ini memiliki 738 pura, 17 gereja Protestan, 9 gereja Katolik, 5 musala dan 1 vihara. Lalu, apa daya tarik Mengwi?
Banyak Peninggalan Kerajaan
Seperti diketahui, Mengwi merupakan wilayah bekas kerajaan. Kerajaan Mengwi adalah salah satu kerajaan kecil yang didirikan pada abad ke-18 di Pulau Bali. Jadi banyak tempat peninggalan kerajaan, misalnya Pura Taman Ayun. Dulunya pura ini menjadi pura paibon keluarga Kerajaan Mengwi untuk memuja roh dan leluhur. Sekarang, tempat ibadah umat Hindu ini menjadi warisan budaya yang diakui oleh UNESCO.
Suasana Tenang
Mengwi menyuguhkan suasana alam pesisir yang sepi. Tak banyak hiruk-pikuk pengunjung, sehingga bisa menjadi destinasi untuk menenangkan diri. Salah satu objek wisata Mengwi yang jarang didatangi oleh pengunjung adalah Pantai Seseh. Lokasinya berada di antara Pantai Tanah Lot dan Pantai Canggu. Suasana Pantai Seseh terasa seperti pantai pribadi. Menariknya lagi, kita bisa melihat langsung pemandangan Samudra Hindia dengan pesona alam yang masih asri.
Pilihan Aktivitas Banyak
Ya, Mengwi langka dikunjungi oleh wisatawan, tetapi bukan berarti sedikit aktivitas yang bisa dilakukan. Kamu bisa menikmati view sawah hijau sambil menyusuri pantai. Selain itu, kamu bisa mencoba bermain surfing sebab ombak di pantai Mengwi kadang-kadang panjang dan tinggi. Jadi cukup menantang untuk olahraga ini. Aktivitas seru lainnya yakni bermain bola atau volley ball, berjemur, bersantai, bermain pasir di pinggir pantai, menyaksikan matahari tenggelam dan masih banyak lagi.
Wisata Religi Variatif
Pantai Seseh di Mengwi merupakan tempat untuk melakukan prosesi Melasti bagi umat Hindu. Jadi, pada saat tertentu wisatawan bisa melihat upacara keagamaan ini. Bagi pemeluk agama Islam, Mengwi juga punya tempat ziarah yaitu makam Pangeran Mas Sepuh dari Blambangan. Menurut cerita, dia adalah anak Raja Mengwi V. Banyak kisah berkembang tentang kehidupan Pangeran Mas Sepuh yang dramatis. Akhirnya, dia meninggal di sekitar Pantai Seseh dan makamnya kini dikeramatkan.
Akses ke Mengwi
Mengwi berada di jalur wisata, sehingga mudah dijangkau dari pusat keramaian Pulau Bali. Kecamatan ini berada dalam radius ± 18-19 kilometer dari Kota Denpasar. Perjalanan dari pusat kota Bali menuju Mengwi bisa melalui beberapa jalan di antaranya via Jalan Cokroaminoto, Jalan Raya Penarungan atau Jalan Ahmad Yani Utara.
Sedangkan dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai perjalanan memakan waktu 1 jam 22 menit. Ada tiga jalan yang bisa dilalui yaitu sebagai berikut.
Lokasi strategis memudahkan perjalanan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Mengwi. Contohnya Pantai Seseh bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat ataupun roda dua. Begitulah gambaran akses menuju Mengwi di Kabupaten Badung, Bali. Semoga informasi yang disampaikan oleh Rumah123 bermanfaat untuk Anda!
Masyarakat yang menghuni Mengwi sebagian besar suku asli di Pulau Bali. Ada pula suku lainnya seperti suku Loloan, Nyama Selam, Jawa, Sunda, Sasak, asal Nusa Tenggara Timur, Batak, Tionghoa, dan lain sebagainya.
Kecamatan Mengwi terkenal karena masyarakat di sini kuat memegang adat istiadat peninggalan leluhur. Selain itu, banyak peninggalan Kerajaan Mengwi seperti taman, pura hingga pasar.
Mengwi terbagi menjadi 15 desa dan 5 kelurahan yang terdiri dari Abianbase, Baha, Buduk, Cemagi, Gulingan, Kapal, Kekeran, Kuwum, Lukluk, Mengwi, Mengwitani, Munggu, Penarungan, Pererenan, Sading, Sembung, Sempidi, Sobangan, Tumbak Bayuh dan Werdi Bhuwana.