Semarang memiliki sejumlah tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu peristiwa penting, satu di antaranya adalah Hotel Majapahit.
Hotel tersebut menjadi tempat terjadinya perobekan bendera Belanda pada 19 September 1945.
Hingga sekarang, Hotel Majapahit masih beroperasi dan berganti pemilik.
Meski dipercantik, tampilan dasar bangunannya masih tetap sama, sehingga terkesan vintage dan estetik.
Alamat Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan Nomor 65, Genteng, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60275.
Hotel Majapahit berdiri pada 1 Juni 1910 di Jalan Tunjungan 65 Surabaya, kemudian dibeli oleh Lucas Martin Sarkies bersaudara dan dibuka secara resmi tahun 1912.
Lalu pada 1942, hotel tersebut berubah nama menjadi Oranje, dan berubah lagi menjadi Yamato ketika Jepang menjajah Nusantara.
Hotel kembali berubah nama menjadi Merdeka ketika proklamasi dikumandangkan, dan berubah jadi Majapahit pada 1969.
Seperti disebutkan sebelumnya, salah satu peristiwa bersejarah di Hotel Majapahit adalah pengibaran bendera Tri Warna oleh Belanda.
Suasana memanas ketika ada arek-arek Suroboyo yang merobek bendera tersebut tanpa memedulikan risiko tembakan dari tentara Jepang.
Selama berdirinya, Hotel Majapahit pernah dikunjungi sejumlah pesohor.
Bahkan, pada 1932 Charlie Chaplin pernah datang dalam peresmian hotel pada 1932.
Tokoh lainnya yang pernah berkunjung di antaranya adalah Prince Leopold III, Putri Astrid dari Belgia, Paulette Goddard, dan penulis Joseph Conrad.
Kini, Hotel Majapahit merupakan hotel mewah yang berada di bawah pengelolaan grup Accor Hotels.
Status mewah hotel ini terlahir semenjak dikelola oleh Mandarin Oriental Hotel Group pada 1993, dan diakuisisi PT Sekman Wisata pada 2006.
Ada beberapa aspek yang dipertahankan, di antaranya adalah keramik di beberapa titik hingga toilet dengan teknologi jadul seperti flush yang ditarik dari gagang atas.
Ketika berkeliling hotel, wisatawan akan melihat mewahnya hotel ini dari pondasi, cat, hingga struktur bangunannya.
Kemudian, terdapat juga ubin yang dilapisi marmer impor dari Belanda, sehingga ciri khas hotelnya masih terlihat.
Kamarnya yang berjumlah 139 kamar masih mempertahankan arsitektur klasik nan ciamik.
Hotel Majapahit merupakan "permata" bagi Pemerintah Kota Surabaya dan masyarakatnya. Itu karena selain bernilai sejarah, nilai seninya juga tinggi.
Hingga sekarang, hotel ini memang berstatus sebagai cagar budaya.
Berikut adalah fasilitas yang tersedia di dalamnya.
Di restoran ini, chef akan menyiapkan hidangan internasional dan Asia yang lezat.
Secara spesifik, chef juga bisa menghidangkan makanan Cina yang autentik dan kreatif, dengan nuansa tahun 1930-an.
Di bar The Maj Pub and Dine, tamu dapat menikmati sajian koktail legendaris, bir dingin, dan camilan ringan.
Selain itu, terdapat juga pertunjukkan acara musik langsung dan DJ.
Sementara jika ingin bersantai, tamu bisa menikmati teh sore atau koktail pada sore hari di The Lobby Lounge.
Majapahit Spa by Martha Tilaar menawarkan pengalaman kebugaran harmonis yang melebih spa tradisional.
Tamu bisa datang ke spa ini setiap hari dari pukul 10.00-19.00 WIB.
Hotel Majapahit wedding package menjadi salah satu paket pernikahan yang menjadi favorit warga Surabaya dan sekitarnya saat menikah.
Tempat pernikahan di Majapahit terkesan romantis, dengan balok melingkar yang menghadap ke halaman.
Hotel Majapahit memiliki delapan ruang pertemuan dengan kapasitas maksimal hingga 300 orang.
Beberapa ruang pertemuan itu di antaranya adalah:
Tertarik menginap di hotel bersejarah ini? Kamu bisa menyiapkan dana mulai dari Rp1,4 jutaan.
Untuk lebih detailnya, kamu bisa melihat tipe kamar Hotel Majapahit Surabaya beserta harga Hotel Majapahit untuk tiap kamarnya.