Lampung adalah provinsi di bagian ujung selatan Pulau Sumatra, Indonesia.
Ibu kota dan pusat pemerintahannya berada di Kota Bandar Lampung.
Provinsi ini mempunyai dua kota yaitu Bandar Lampung dan Metro, serta 13 kabupaten di dalamnya.
Berdiri sejak tahun 1684, kota yang terkenal dengan julukan “Tapis Berseri” ini menjadi penggerak ekonomi, jasa, dan sosial politik di Provinsi Lampung.
Meski berada di luar Pulau Jawa, tetapi mayoritas penduduknya adalah suku Jawa dengan populasi terbanyak mencapai 64,17% di tahun 2010.
Kebanyakan berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan sebagian kecil Jawa Barat.
Selain suku yang beragam, masyarakat Lampung yang plural terkenal menggunakan berbagai bahasa.
Mulai dari Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu Semendo, Bahasa Batak, Bahasa Minangkabau, hingga Bahasa Madura.
Sementara untuk agamanya, pemeluk agama Islam menjadi jumlah terbanyak di provinsi ini.
Kemudian diikuti dengan Kristen Protestan, Hindu, Kristen Katolik, Budha, dan sebagainya.
Saat ini, penduduk Provinsi Lampung berjumlah 9 juta jiwa dengan kepadatan 268 jiwa/km, berdasarkan data penduduk pada tahun 2020.
Provinsi Lampung yang lahir pada tanggal 18 Maret 1964, sebelumnya merupakan keresidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatra Selatan.
Tidak jauh setelah Indonesia merdeka, tepatnya sebelum tahun 1964, kawasannya telah menunjukkan potensi yang sangat besar.
Lampung memiliki corak kebudayaan khas yang menambah khazanah kebudayaan di Nusantara.
Karena itu, pada zaman VOC, daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Bahkan, Lampung Tolang Pohwang kemungkinan besar pernah menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda, setidaknya sampai abad ke-16.
Kota Bandar Lampung disebut juga sebagai pintu gerbang Pulau Sumatra, karena letaknya yang menjadi penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.
Bandar Lampung merupakan kota terpadat kedua di Pulau Sumatra setelah Kota Medan, memiliki jumlah penduduk mencapai 1.185.743 jiwa berdasarkan data di tahun 2021.
Letaknya terbilang strategis karena menjadi pintu gerbang lintas dua kawasan ekonomi yang penting, yakni Sijori (Singapura, Johor Riau), serta pusat pasar nasional meliputi Jakarta dan Jawa Barat.
Sehingga kultur kehidupan sosialnya cukup beragam, terutama dalam hal mata pencaharian.
Daerah Lampung dikenal pula sebagai lumbung pangan nasional.
Secara geografis, Lampung berbatasan dengan Samudra Hindia di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah timur, Provinsi Sumatra dan Bengkulu di sebelah utara, dan Selat Sunda di sebelah selatan.
Provinsi ini memiliki kawasan yang berbatasan langsung dengan laut, sehingga Kota Bandar Lampung kerap dijuluki sebagai Kota Pelabuhan.
Ada beberapa pelabuhan utama yang berada di Provinsi Lampung, misalnya Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.
Pelabuhan Panjang merupakan salah satu pelabuhan internasional terbesar yang ada di tanah air.
Saat ini, Pelabuhan Panjang sedang memperluas area dermaga dengan reklamasi pantai serta revitalisasi jalur kereta api Pidada.
Pelabuhan ini pun memiliki dermaga kapal feri, peti kemas dan dilengkapi dengan layanan kapal, mulai dari jasa labuh, pandu, tunda dan kepil, tambat, serta pelayanan air.
Sementara, Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni yang terletak di ujung selatan Jalan Raya Lintas Sumatra, menghubungkan Pulau Sumatra dengan Pulau Jawa.
Saat ini, terdapat ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator, yang berlayar mengarungi Selat Sunda.
Feri-feri tersebut melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus antarkota, truk barang, maupun kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.
Tak hanya untuk angkutan darat saja, para pengguna transportasi umum pun dapat menggunakan kapal kecil untuk mempercepat perjalanan.
Hanya saja, biaya yang dikeluarkan tentu lebih mahal dan kapal yang tersedia tidak cukup banyak.
Biasanya, hanya tersedia dari pagi hingga sore hari ketika ombak tidak besar.