Masjid Raya Bogor adalah tempat ibadah umat Islam yang terletak di Jalan Raya Pajajaran No.10, Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur.
Lebih dikenal dengan nama Masjid Raya Al-Mi’raj, masjid ini memiliki lokasi strategis serta keunikan dari segi desainnya.
Selain menjadi ikon kota dan salah satu masjid terbesar di Bogor, masjid ini juga sering menjadi tujuan wisata religi.
Mari kita bahas lebih dalam tentang sejarah dan gaya arsitekturnya di bawah ini.
Masjid Raya Bogor mulai dibangun pada tahun 1970 dan baru selesai pada tahun 1979.
Gagasan untuk mendirikan masjid ini muncul dari Wali Kota Haji Achmad Syam, bersama dengan para ulama dan tokoh masyarakat Bogor.
Mereka ingin membangun sebuah masjid megah yang tidak hanya menjadi ikon kota, tetapi juga tempat ibadah bagi umat Islam di sekitarnya.
Setelah beberapa pertimbangan, Jalan Pajajaran dipilih sebagai lokasi pembangunan masjid, menggantikan rencana awal di Jalan Ir. H. Juanda.
Masjid ini telah mengalami dua periode revitalisasi sejak berdiri.
Periode pertama dimulai pada tahun 2006 hingga 2009, melibatkan pembongkaran dan pembangunan struktur basement plaza serta menara.
Sedangkan pada tahun 2007, fokus pada konstruksi lantai dan kolom menara, serta plaza.
Tahun 2009 pun menandai penyelesaian plaza dan jalan masuk.
Pada tahun terakhir, dilakukan revitalisasi interior, elektrikal mekanikal dan penataan tapak bangunan, dengan biaya mencapai Rp16 miliar.
Masjid Raya Bogor yang jadi lebih besar ini pun diresmikan pada 16 Januari 2013.
Masjid Bogor Raya bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata bagi para pengunjung yang datang ke Kota Hujan.
Sebagai ikon wisata religi, masjid yang berdiri sejak tahun 70-an ini memiliki beberapa keunikan.
Hal ini terlihat dari adanya Gedung Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Bogor pada samping kanan masjid, serta perpustakaan umum di serambi masjid.
Desain dalam masjid ini juga sangat menarik, dengan lampu kristal gantung yang berada tepat di tengahnya.
Setelah revitalisasi, Masjid Raya Bogor kini memiliki satu kubah besar yang dikelilingi oleh dua kubah kecil, menggantikan atap bergaya limasan dua tumpang.
Luasnya mencapai 4.057 meter persegi, menambah kapasitasnya sebagai salah satu masjid terbesar di Bogor.
Dari segi interior, masjid ini menampilkan keindahan langit-langit di bawah balkon yang dihiasi ornamen bintang segi delapan dan lampu-lampu tanam.
Sedangkan dinding mihrab dilapisi dengan GRC Board berhias kaligrafi dan ornamen.
Menariknya lagi, tempat imam dan mimbar khatib disatukan dengan ukiran yang menarik.
Bangunan menara yang terpisah dari bangunan utama menambah daya tarik masjid Bogor ini, dengan desain segi empat yang berlanjut menjadi segi enam.
Terletak di Jalan Raya Pajajaran, Masjid Bogor Raya cukup mudah dijangkau dari pusat kota, bahkan hanya selangkah dari Terminal Baranangsiang.
Lokasinya yang strategis membuatnya berdekatan dengan destinasi penting lain di Kota Hujan, seperti:
Didirikan pada 1817, Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kebun raya tertua di dunia.
Kebun seluas 87 hektare ini menyajikan keanekaragaman tumbuhan dari berbagai belahan dunia.
Sebelumnya dinamai “Kebun Raya Cibodas,” tempat ini juga menjadi pusat penelitian botani dan konservasi tumbuhan.
Tidak jauh dari Kebun Raya Bogor, ada Museum Zoologi yang menyajikan koleksi beragam spesimen hewan, mencakup mamalia, burung, reptil dan serangga.
Di sini, pengunjung dapat menjelajahi keanekaragaman hayati, sekaligus memahami peran museum dalam pendidikan di Indonesia.
Berlokasi di jantung kota, Alun-Alun Kota Bogor dikelilingi oleh bangunan bersejarah, toko-toko tradisional, dan warung makan.
Fasilitas seperti taman bermain anak-anak dan bangku taman yang nyaman, membuatnya menjadi tempat yang cocok untuk wisata keluarga.
Acara budaya dan pasar malam juga sering diadakan di sini, menjadikannya destinasi populer untuk bersantai sambil menikmati atmosfer Kota Hujan.