OK
logo rumah123
logo rumah123
download-app-hamburgerAdvertise Here
Panduan

7 Ciri-Ciri Rumah Ramah Lingkungan yang Asri dan Nyaman
r123-share-title

Terakhir diperbarui 21 Juni 2024 · 4 min read · by Yuhan Al Khairi

rumah ramah lingkungan

Istilah rumah ramah lingkungan mungkin cukup familiar di telinga kita.

Namun, masih ada saja yang bingung dalam mengartikan hunian “cerdas” satu ini.

Rumah ramah lingkungan atau eco-house merujuk pada konsep rumah yang dibangun dengan memanfaatkan potensi alam secara maksimal.

Penerapan gaya hidup ramah lingkungan juga dilakukan penghuni rumah dalam aktivitas sehari-hari di dalamnya, lho.

Beberapa ahli berpendapat, sebuah rumah bisa dikatakan ramah lingkungan jika dapat beradaptasi dengan kondisi serta lingkungan sekitarnya.

Dengan kata lain, rumah yang mengusung konsep ramah lingkungan tidak bersifat “merusak,” karena dibangun dengan material yang mampu bersinergi dengan alam.

Karena itu, konsep eco-house tidak boleh diaplikasikan secara sembarangan.

Bukan cuma tampilan rumah, konsep ini juga menuntut pemiliknya untuk menerapkan gaya hidup serupa.

Lantas, apakah kamu siap untuk memiliki rumah ramah lingkungan? Jika iya, mari simak beberapa ciri-cirinya di bawah ini.

Inilah Ciri-Ciri Utama Rumah Ramah Lingkungan

1. Desain Rumah Dibuat Mengikuti Lingkungan Sekitarnya

desain mengikuti lingkungan

Banyak orang mengira jika desain rumah minimalis atau modern kontemporer adalah representasi dari rumah ramah lingkungan, padahal hal itu tidak sepenuhnya benar.

Banyak sekali rumah berdesain minimalis dibangun dengan kaca besar, yang ditempatkan di berbagai sudut rumah.

Perlu diketahui, desain tersebut justru tidak cocok dengan iklim Indonesia yang panas, serta berpotensi menimbulkan efek rumah kaca.

Jika ingin memiliki rumah yang ramah lingkungan, sebaiknya pilih desain hunian dengan bukaan yang lebar.

Konsep ini lebih cocok dengan iklim negara kita, sekaligus dapat membuat sirkulasi udara di dalam rumah lebih sehat.

2. Rumah Dibangun dengan Material Ramah Lingkungan

dibangun dengan material ramah lingkungan

Tentu saja, tidak ada “rumah hijau” yang dibangun dengan material yang dapat menghasilkan limbah.

Maka itu, ciri-ciri eco-house satu ini sangat penting diperhatikan, sebelum membeli atau membangun hunian ramah lingkungan.

Lantas, apa saja bahan bangunan yang ramah lingkungan? Berikut di antaranya:

  • Bambu
  • Tanaman hemprecete
  • Batang Jerami
  • Tanah yang dipadatkan
  • Kayu
  • Batu bata
  • Ashcrete (seneb ramah lingkungan).

3. Memiliki Pengelolaan Sampah dan Drainase yang Baik

pengelolaan sampah yang baik

Dewasa ini, banyak pengembang perumahan yang mengklaim bahwa produk yang mereka jual tergolong ramah lingkungan.

Namun tunggu dulu, coba perhatikan sistem pengelolaan sampah dan drainasenya!

Jika perumahan tersebut memiliki tempat penguraian sampah organik dan non-organik, maka klaim tersebut bukan cuma promosi semata.

Begitu pula dengan drainase, di mana kita harus memperhatikan alur pembuangan air di kompleks perumahan tersebut.

Jika limbah rumah tangga tersalur langsung ke sungai, maka perumahan itu tidak tergolong sebagai eco-environment.

Baca juga:

Syarat Rumah Hijau untuk Hidup Lebih Sehat

4. Banyak Memanfaatkan Energi Alternatif

energi alternatif panel surya

Salah satu perbedaan rumah ramah lingkungan yang paling terlihat dari hunian biasa adalah pemanfaatan sumber energinya.

Eco-house biasanya memanfaatkan energi alternatif sebagai pendukung hunian. 

Beberapa sumber energi alternatif yang umum ditemukan pada rumah tersebut adalah panel surya.

Selain lebih “hijau,” aplikasi panel surya terbukti dapat menghemat konsumsi listrik sehari-hari.

5. Mempunyai Ruang Terbuka Hijau

ruang terbuka hijau

Tidak perlu luas, ruang terbuka hijau pada hunian bisa dibangun mengikuti besar lahan yang tersedia.

Enggak masalah kok, jika kita hanya memiliki sebuah taman kecil di pekarangan rumah.

Kuncinya, tumbuhi area tersebut dengan berbagai tanaman hijau yang dapat meningkatkan kualitas udara.

Jangan lupa, buat beberapa lubang biopori di halaman rumah agar resapan airnya baik.

Selain ruang hijau di depan atau belakang hunian, terdapat juga kawasan terbuka hijau yang berada di sekeliling hunian.

Biasanya, perumahan-perumahan besar punya ruang terbuka hijau yang cukup besar.

Bahkan, ada pula yang mencapai 40% dari keseluruhan luas area hunian.

6. Menggunakan Alat Elektronik Seefisien Mungkin

hemat energi

Ciri rumah ramah lingkungan yang satu ini juga erat hubungannya dengan kebiasaan pemilik hunian.

Saat membeli alat elektronik, sebaiknya pilihlah alat-alat dengan watt rendah atau hemat energi, misalnya saja pendingin ruangan atau AC.

Jika kamu tidak bisa menghindari penggunaannya, paling tidak pilih AC ber-PK rendah atau perhatikan volume ruangan.

Semakin luas ruang yang tersedia, maka semakin banyak konsumsi listrik yang diserap oleh AC untuk menyejukkan ruangan.

Tempatkan ia di ruangan penting bervolume kecil saja, ya.

7. Konsep Eco-living Tercermin di Kehidupan Sehari-hari

menerapkan gaya hidup hijau

Seperti yang disebutkan, ide hunian hijau semacam ini tidak cuma terlihat dari desain rumah tapi juga gaya hidup pemiliknya.

Biasanya, konsep eco-living akan tercermin dari aktivitas sehari-hari pemilik rumah.

Misalnya orang tersebut lebih senang menggunakan moda transportasi publik dibanding kendaraan pribadi, untuk mengurangi emisi gas dari kendaraan bermotor.

Faktor lokasi agaknya tidak terlalu vital, sebab di mana pun lokasi rumah, tidak akan berpengaruh jika mental kita belum siap untuk menjalankan konsep ramah lingkungan.

Jika sudah mantap, yuk aplikasikan konsep hunian ini di tempat tinggalmu!

Baca juga:

4 Rekomendasi Rumah yang Ada Kolam Renang dan Taman

Demikian ciri-ciri rumah ramah lingkungan yang menarik untuk diketahu.

Sedang mencari hunian nyaman dengan lingkungan yang asri? Perumahan Cimanggis Golf Estate cocok untuk kamu pilih.

Temukan informasi lengkapnya melalui Rumah123, ya.

Semoga bermanfaat!