Seperti namanya, Terminal Petikemas Makassar melayani aktivitas bongkar muat barang dari kapal angkut yang menuju berbagai wilayah di Indonesia.
Terminal Petikemas Makassar beralamat di Jl. Sukarno No. 1, Makassar 90173, Sulawesi Selatan, serta dioperasikan oleh salah satu anak perusahaan PT Pelindo.
Dalam waktu dekat, menurut rencana terminal petikemas ini akan bergabung dengan proyek Makassar New Port.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait Terminal Petikemas Makassar, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya.
Peran Terminal Petikemas Makassar terbilang vital, mengingat meningkatnya perkembangan kontainerisasi melalui Pelabuhan Makassar.
Ditambah lagi, pada masa mendatang sistem operasional yang berjalan di terminal tersebut akan berbasis digital.
Konsep ini merupakan yang pertama di Indonesia, sehingga bisa menjadi contoh bagi terminal-terminal petikemas lainnya.
Layanan berbasis digital tersebut akan membantu mengelola dokumen jasa, hingga memantau posisi kontainer di terminal maupun dalam perjalanan.
Hal ini berkat adanya integrasi data pada masing-masing terminal petikemas.
Pada tahun 2022, Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) tengah merancang tempat baru untuk Terminal Petikemas Makassar.
Hal tersebut dikarenakan kedepannya kegiatan peti kemas akan berpusat di Makassar New Port saja.
Penggabungan ini merupakan salah satu bentuk efisiensi fasilitas kepelabuhan, yang dilakukan SPTP pasca-merger dengan Pelindo.
Terminal Petikemas Makassar memiliki kapasitas 700.000 TEUs per tahun, sementara Makassar New Port memiliki kapasitas sebanyak 588.549 TEUs.
Meskipun jarak keduanya berkisar 4 km, tetapi total kapasitas kedua pelabuhan jika digabungkan mencapai hingga 3 juta TEUs.
Crane adalah salah satu mesin angkut yang cukup krusial di terminal petikemas.
Alat ini bisa mengangkat muatan berat dari kapal-kapal yang telah berlabuh, dalam jumlah banyak dan waktu yang cukup cepat.
Kendati demikian, crane biasanya mengeluarkan suara bising dan kepulan asap.
Namun, setelah Terminal Petikemas bekerja sama dengan PLN, mesin crane bekerja dengan suara senyap dan tanpa asap.
Dahulu mesin crane tersebut dioperasikan menggunakan diesel. Setelah kerja sama, mesin ini menjadi lebih ramah lingkungan dengan tenaga listrik PLN.
Berkat penggunaan listrik, biaya operasional yang dikeluarkan pun menurun secara drastis, bahkan bisa menghemat sampai 61,97% per tahunnya.
Terminal Petikemas Makassar memiliki sejumlah fasilitas, meliputi container crane sekitar enam unit, rubber tyred gantry 18 unit, dan reefer plug 108 unit.
Selain itu, area penumpukan barang di terminal ini dibangun dengan luas mencapai 126.400 m2, sehingga sangat mumpuni menaruh banyak kontainer.
Terminal Petikemas Makassar turut dilengkapi gudang seluas 4.000 m2, custom area seluas 6.000 m2, serta dermaga sepanjang 1.000 m2 dan lebar 30 m2.
Sementara itu, terminal ini sudah memiliki sistem manajemen yang memadai.
Hal tersebut dapat kita lihat dari banyaknya sertifikat berstandar internasional yang dipegang oleh pihak pengelola, seperti: