Lampaui Inflasi Tahunan, Ini 3 Kota dengan Lonjakan Harga Rumah Seken Tertinggi Kuartal II 2025

r123-share-title

Harga rumah sekunder (seken) di Indonesia pada kuartal II 2025 tercatat melandai, mencerminkan tren perlambatan di sejumlah wilayah.

Namun, di tengah perlambatan tersebut, Yogyakarta, Denpasar, dan Semarang, menunjukkan adanya konsisten pertumbuhan harga rumah seken. Bahkan, pertumbuhannya bisa melampau inflasi tahunan.

Data ini termuat dalam Flash Report Rumah123 edisi Juli 2025, yang memang secara berkala memantau dinamika harga properti di berbagai wilayah di Indonesia.

Melalui artikel ini, Anda bisa membaca penjelasan lebih lanjut mengenai tren harga rumah seken kuartal II 2025 di Yogyakarta, Denpasar & Semarang, serta secara keseluruhan di Indonesia.

Dengan membaca infonya, Anda bisa memahami tren pasar rumah seken terkini dan mengidentifikasi kota-kota dengan potensi pertumbuhan harga yang menjanjikan.

Pertumbuhan Harga Rumah Seken: Ada yang Lampaui Inflasi Tahunan

Yogyakarta mencatatkan lonjakan harga rumah seken tertinggi pada April 2025, dengan pertumbuhan tahunan (year-on-year) mencapai 10,9 persen, dan pertumbuhan harga terendah sebesar 5,3% pada bulan Juni 2025.

Tren pertumbuhan harga properti di Yogyakarta ini menunjukkan konsistensi sejak pertengahan 2024 karena kawasannya mengalami pembangunan infrastruktur yang signifikan.

Di antaranya, di kawasan Yogyakarta terdapat pembangunan proyek tol Solo–Yogyakarta–Yogyakarta International Airport (YIA) dan tol Yogyakarta–Bawen.

Jalur tol Solo–Klaten yang merupakan bagian dari tol Solo–Yogyakarta–YIA telah diresmikan pada September 2024.

Kawasan lainnya, yaitu Denpasar, menunjukkan tren pertumbuhan positif, dengan rata-rata kenaikan harga tahunan pada kuartal II berkisar antara 4,3% (Juni) hingga 7,8% (Mei).

Performa tersebut menunjukkan, adanya indikator stabilitas minat pasar terhadap kota-kota yang menggabungkan daya tarik wisata dan hunian.

Selain Yogyakarta dan Denpasar, kota lainnya, yaitu Semarang, juga mencatatkan tren pertumbuhan harga yang konsisten.

Adapun kenaikan harga tahunan tertinggi di Semarang mencapai 7,2% pada Mei 2025 dan terendah di 2,5% pada April 2025.

Head of Research Rumah123, Marisa Jaya mengatakan, tren pertumbuhan itu mengindikasikan adanya pergeseran preferensi dari masyarakat yang tidak lagi terpusat hanya pada kota besar seperti Jakarta, Bogor atau Surabaya.

Namun, lanjut Marisa Jaya, tren pertumbuhan tersebut mengindikasikan masyarakat yang mulai mempertimbangkan kawasan yang secara infrastruktur semakin berkembang dan menawarkan alternatif kualitas hidup yang baik.

“Terlebih didukung dengan nilai budaya atau gaya hidup lokal yang khas. Ini menjadikan Yogyakarta, Semarang, Denpasar semakin menarik di kalangan pencari rumah, baik end-user atau investor,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Flash Report Rumah123 edisi Juli 2025.

Berikutnya, penting juga untuk membandingkan pertumbuhan harga rumah seken itu dengan laju inflasi tahunan.

Menurut data kami, ada beberapa kota yang pertumbuhan harga rumah sekennya melampaui laju inflasi tahunan. Kota-kota itu di antaranya adalah:

• Yogyakarta: lebih tinggi 2,9% dari inflasi tahunan (1,87%)
• Surakarta: lebih tinggi 1,7%
• Denpasar: lebih tinggi 1,0%
• Semarang: lebih tinggi 0,5%
• Tangerang: lebih tinggi 0,1%

Marisa mengatakan, kondisi ini menunjukkan bahwa harga rumah di kota-kota tersebut tumbuh lebih cepat dari kenaikan harga barang dan jasa secara umum.

“Bila tren ini berlanjut, properti di kota-kota tersebut bisa menjadi instrumen investasi yang menarik karena nilainya berpotensi terus meningkat dan mampu mengalahkan inflasi,” ujarnya.

Data pertumbuhan inflasi dan resale price index year-on-year (Flash Report Rumah123 edisi Juli 2025)

Laju Pertumbuhan Harga Rumah Seken Secara Umum: Perlambatan yang Konsisten

Secara umum, sepanjang kuartal II 2025, yakni dari April hingga Juni, laju pertumbuhan harga rumah seken secara tahunan di Indonesia memang tercatat melandai.

Pada kuartal II 2025, pertumbuhannya berada di kisaran antara 0,8% pada Juni hingga 1,2% pada Mei.

Jika dibandingkan, tren kuartal ini menunjukkan perlambatan yang konsisten dengan pola di kuartal sebelumnya.

Sebagai perbandingan, pertumbuhan periode yang sama di tahun 2024, yaitu antara 0,5% pada April hingga 2,3% pada Juni 2024.

Lalu, jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2025, kuartal kedua 2025 juga menunjukkan kecenderungan penurunan.

Data Flash Report Rumah123 menunjukkan pada kuartal pertama tahun 2025, pertumbuhan tahunan antara 0,9% pada Februari hingga 1,6% pada Maret.

Berikut adalah beberapa kota yang laju harga rumah sekennya berkontraksi secara tahunan sepanjang kuartal II 2025 ini:

• Surabaya: -1,3% hingga -0,5%
• Jakarta: -0,3% hingga -0,1%
• Bogor: -4,1% hingga -1,4%

Sementara itu, ada juga kota-kota lain yang mencatatkan pertumbuhan tahunan fluktuatif sepanjang kuartal II 2025, di antaranya adalah:

• Makassar: -0,6% hingga 7,6%
• Surakarta: -4,3% hingga 3,7%
• Medan: -1,9% hingga 1,8%
• Bandung: -0,3% hingga 0,4%

Permintaan pasar rumah sekunder sebagian besarnya digerakkan oleh end-user atau investor konservatif.

Jadi, pertumbuhan harga rumah seken yang melambat ini, bisa jadi salah satu faktornya diakibatkan oleh tingkat konsumsi masyarakat kelas menengah yang masih relatif hati-hati akibat perekonomian nasional yang tidak menentu dan karena adanya tekanan global.

Data perbandingan pertumbuhan indeks harga konsumen dan resale price index. (Flash Report Rumah123 edisi Juli 2025)

Tren Pencarian Properti: Jabodetabek Mendominasi

Di samping data pertumbuhan harga rumah seken, penting juga untuk mengetahui tren pencarian properti sepanjang kuartal II 2025.

Data ini bisa memberikan memberikan gambaran lebih utuh tentang arah pasar ke depan, bukan hanya kondisi saat ini.

Masih berdasarkan data Flash Report Rumah123 edisi Juli 2025, kawasan Jabodetabek tetap mendominasi pencarian properti secara nasional di kuartal II 2025.

Berikut adalah beberapa kota dengan persentase pencarian tertinggi sepanjang kuartal ini:

• Tangerang (10,8%)
• Jakarta Selatan (10,4%)
• Jakarta Barat (9,5%)

Ketiga kota ini merupakan kawasan dengan keberadaan infrastruktur yang mumpuni, posisinya sebagai pusat bisnis, dan pilihan hunian yang beragam.

Faktor itu membuat daya tariknya jadi lebih tinggi dibanding kota-kota lainnya.

Sementara itu, ada juga beberapa kota yang mengalami pertumbuhan proporsi popularitas tahunan tertinggi tercatat dengan pergerakan tipis per kuartal II 2025, yakni:

• Tangerang Selatan (0,6%-1%)
• Cikarang (konsisten di 0,4%)
• Batam (0,1% – 0,3%)
• Sleman (0,1%)

Menurut Marisa, angka itu menunjukkan sinyal positif atas daya saing kawasan-kawasan ini dalam menarik minat pencari properti, meskipun pertumbuhannya masih relatif tipis.

“Pergerakan stabil maupun meningkat secara konsisten, khususnya di Cikarang dan Batam, menunjukkan adanya potensi pertumbuhan jangka panjang yang patut diperhitungkan oleh para pengembang maupun investor yang ingin menjangkau pasar dengan dinamika yang terus bergerak,” katanya.

***

Di tengah perlambatan pasar rumah seken secara nasional pada kuartal II 2025, kota-kota seperti Yogyakarta, Denpasar, dan Semarang berhasil mencatatkan pertumbuhan harga yang konsisten.

Bahkan ada beberapa kota, termasuk ketiga kota di atas, yang melampaui laju inflasi tahunan.

Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat mulai bergeser ke kota-kota dengan infrastruktur yang berkembang dan kualitas hidup yang menjanjikan.

Dipadukan dengan data tren pencarian properti, temuan ini memberikan wawasan berharga bagi pencari rumah, investor, hingga pelaku industri properti untuk membaca arah pasar dan merancang strategi yang lebih tepat ke depannya.

Untuk membaca lebih detail mengenai pertumbuhan harga rumah seken kuartal II 2025, Anda bisa mengunduh Flash Report Rumah123 edisi Juli 2025.

Jika sudah siap berinvestasi properti, silakan kunjungi Rumah123, karena kami menyediakan #RumahUntukSemua!