Mengenal Mixed Use Building, Hunian yang Menjamur di Ibu Kota
Terakhir diperbarui 21 Juni 2024 · 5 min read · by Miyanti Rahman
Foto: Canva
Anda pasti pernah mendiskuikan hunian ideal dengan pasangan atau keluarga.
Untuk urusan hunian terutama di kota besar seperti Jakarta, ada banyak opsi yang bisa dipilih. Mulai dari rumah tapak hingga hunian vertikal.
Salah satu yang sedang menjamur sekarang ialah hunian vertikal dengan perancangan mixed use building.
Namun, apakah hunian tersebut dapat pilihan ideal untuk Anda dan pasangan? Apa saja kelebihan dan kekurangannya?
Lewat artikel ini, situs properti Rumah123.com akan mengulas lebih jauh tentang hunian vertikal berkonsep mixed-use building.
Setelah membacanya, semoga Anda bisa membuat keputusan yang tepat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pengertian Mixed Use Building
Foto: Canva
Pengertian mix use building yaitu merujuk pada bangunan multifungsi, di mana dalam satu area terdapat bangunan yang bisa berfungsi sebagai hunian, mall, atau tempat wisata.
Jadi definisi mixed use building adalah bangunan serba bisa yang mampu mengakomodasi fungsi residensial sekaligus fungsi komersial dalam satu kawasan.
Jangan kaget kalau Anda menemukan hotel, mal, apartemen dan kantor yang terintegrasi dalam satu bangunan saja.
Pasalnya, seperti itulah hunian vertikal berkonsep mixed use building. Sehingga, bangunannya dirancang sedemikian rupa agar dapat menampung semua fungsi di atas.
Tujuannya tak hanya sekadar mengejar kemewahan atau membuat bangunan majestic. Namun lebih kepada mewadahi berbagai kebutuhan penghuninya.
Hampir semua hunian vertikal berkonsep ini menawarkan kemudahan one stop living dan kehidupan serba praktis.
Jangan heran, banyak developer mengembangkan proyek hunian vertikal model ini di kota metropolitan.
Konsep mix used building adalah solusi tepat untuk mengatasi masalah lahan yang semakin sempit dari waktu ke waktu.
Tak bisa dipungkiri, masalah lahan berpengaruh pada harga rumah dijual di DKI Jakarta atau kota besar lain yang semakin tinggi. Jadi, perlu alternatif lain.
Jenis-jenis Mixed Use Building
Residential-commercial
Residential-commercial adalah mix use building yang memadukan tempat tinggal dengan ruang usaha atau perdagangan.
Office-residential
Sementara itu, office-residential mengkombinasikan ruang kantor dengan tempat tinggal.
Retail-residential
Seperti namanya, retail-residential adalah gedung mixuse yang mengkombinasikan ruang perdagangan dengan tempat tinggal.
Hotel-residential
Mix use ini mengkombinasikan hotel dengan tempat tinggal. Contohnya SQ Res di Jakarta Selatan yang dirancang seperti resort mewah.
Institutional-residential
Mix use yang mengkombinasikan fasilitas institusional seperti sekolah, klinik, universitas, dan rumah sakit dengan tempat tinggal.
Industrial-residential
Bangunan mixed use mengkombinasikan ruang industri dengan tempat tinggal. Nah biasanya terdapat di kota-kota industri seperti Bekasi atau Karawang.
3 Ciri Hunian Mixed Use Building
Memiliki Lebih dari Satu Fungsi
Foto: Canva
Sekarang Anda sudah mengetahui apa itu mixed use building, bisa dibilang bangunan multifungsi.
Ada lebih dari satu fungsi bangunan, bukan tempat tinggal saja. Di dalamnya ada juga tempat belanja, kerja, rekreasi dan sebagainya.
Yang paling umum ditemukan di ibu kota ialah bangunan hunian dipadukan dengan mall atau pusat perbelanjaan.
Selain itu, konsep perancangannya memadukan hunian dengan hotel, kantor, showroom mobil hingga museum.
Salah satu contoh bangunan mixed use building di Indonesia ialah Creativo Bintaro Plaza Residence yang berada di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Terintegrasi dan Terkoneksi
Foto: Canva
Dalam mixed-use building biasanya terdapat pengintegrasian secara fisik dan fungsional atas fungsi-fungsi di dalamnya.
Contohnya seperti bangunan Apartemen The SpringLake View di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Di sini terdapat skybridge dan underpass yang menghubungkan area hunian dan area komersial Summarecon Bekasi.
Pengintegrasian juga memudahkan penghuni The SpringLake View untuk menjangkau family mall, Summarecon Mall.
Hunian vertikal berkonsep mixed-use building ini dibanderol harga terjangkau, yakni di bawah Rp400.000.000,00.
Memiliki Jalur Pedestrian
Foto: Canva
Hunian vertikal berkonsep mixed use building biasanya dipadukan dengan pendekatan transit-oriented development.
TOD memaksimalkan fungsi tempat tinggal, bisnis dan leisure space dengan jarak yang tak begitu jauh dari pusat transportasi.
Pendekatan tersebut mendorong penghuni untuk menggunakan kendaraan umum, didukung pula dengan tersedianya jalur pedestrian nyaman.
DKI Jakarta punya banyak hunian vertikal berkonsep dengan pendekatan TOD yang patut dipertimbangkan bagi pencari properti.
Contoh mixed use building TOD di antaranya Urban Signature di Kota Jakarta Timur, LRT City Tebet, dan masih banyak lagi.
Itu dia tiga ciri hunian vertikal berkonsep mixed-use building dan contoh-contoh yang bisa Anda temukan di ibu kota dan kawasan penyangganya.
Sebagai tempat tinggal, konsep satu ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
3 Kelebihan Modern Mixed Use Building
Foto: Canva
- Umumnya berada di tengah kota, tetapi dibanderol harga unit lebih terjangkau dari rumah tapak di sekitar lokasi yang sama.
- Bisa membuat urusan mobilitas Anda lebih efisien dari segi waktu, tenaga dan biaya.
- Hidup akan lebih sehat lantaran mal, kantor, leisure space bisa ditempuh dengan jalan kaki.
3 Kekurangan Mixed Building
- Anda tak punya lahan dan harus pandai memanfaatkan luas unit apartemen yang terbatas.
- Akses turun naik dari bangunan satu ke bangunan yang lain bisa saja menyulitkan dan membuat Anda kurang nyaman.
- Lahan parkir terbatas, kadang-kadang Anda harus siap berebut dengan penghuni lain.
Ideal atau tidaknya hunian vertikal berkonsep mixed use building untuk dihuni oleh Anda dan pasangan tentu tergantung kebutuhan.
Setiap jenis hunian pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Setelah membaca ciri, kelebihan dan kekurangannya, apakah Anda merasa cocok tinggal dalam mixed use building? Atau, masih penasaran dengan hunian dengan model berbeda?
Mixed Use Building Indonesia
Saat ini pembangunan hunian sudah merambah kawasan pinggiran. Nah itu artinya lahan di wilayah perkotaan semakin sempit.
Jika Anda tetap ingin tinggal di kota besar, maka bisa memilih hunian model ini untuk alternatif tempat tinggal. Beberapa contohnya di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
Bagaimana tertarik? Namun apabila mencari alternatif hunian lain yang nyaman, baik berbentuk rumah tapak atau apartemen, silakan cari di perumahan baru Rumah123.com.
Semoga informasi ini bermanfaat.