OK
logo rumah123
logo rumah123
Iklankan Properti

Mengenal Konsep Fasad Rumah yang Hemat Energi

18 Oktober 2022 · 5 min read · by Miyanti Rahman

fasad rumah

Dalam dunia arsitektur, fasad rumah merupakan salah satu area terpenting pada hunian, khususnya dari sudut pandang desain.

Rancangan dan desain fasad bangunan akan membentuk kesan pertama apabila orang dari luar melihat tempat tinggal Anda.

Fasad bahkan mempunyai nilai sejarah pada beberapa bangunan, sehingga pemerintah menetapkan aturan tertentu terkait hal itu.

Tujuannya untuk membatasi dan melarang adanya perubahan terhadap fasad-fasad tersebut, demi mempertahankan gaya arsitektur dari bangunan aslinya.

Contoh bangunan yang fasadnya bernilai sejarah di antaranya Museum Bletchley Park atau bangunan-bangunan kuno di Italia, yang memiliki fasad bergaya Mediterania.

Apakah Anda tahu bangunan apa lagi yang fasadnya bernilai sejarah? Atau, justru masih bingung dengan istilah fasad itu sendiri?

Kata fasad memang jarang sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kecuali oleh para profesional di bidangnya.

Karena itu, Panduan Rumah123 akan mengajak Anda untuk mengenal konsep fasad dan strategi desainnya.

Definisi Fasad Rumah

definisi fasad rumah

Tahukah Anda, kata fasad berasal dari Bahasa Prancis yakni facade? Sementara, facade sendiri berasal dari Bahasa Italia yaitu faccia.

Facade kemudian diserap oleh beberapa bahasa. Contohnya Bahasa Inggris, di mana kata facade menjadi face yang berarti “wajah.”

Sedangkan kata lain dari face adalah appearance, yang dapat diartikan juga sebagai “penampilan” dalam Bahasa Indonesia.

Karena itu secara singkat, istilah fasad merujuk pada tampilan depan atau muka dari rumah itu sendiri.

The Visual Dictionary of Architecture juga mempunyai definisi tersendiri terhadap kata fasad.

Fasad artinya sebagian bidang dari depan sebuah bangunan yang bisa menentukan gaya dan karakteristik arsitektur.

Dengan kata lain, karakter atau ciri sebuah rumah atau bangunan lainnya bisa ditebak dari bentuk fasadnya.

Contohnya di kawasan Asia, desain fasad rumah minimalis biasanya memiliki ciri khas berupa atap yang dilengkapi tritisan.

Menurut seorang arsitek bernama Rob Krier, komposisi fasad juga harus mempertimbangkan syarat fungsional.

Krier (1998) pun menjabarkan komponen penting dari sebuah fasad sebagai suatu keseluruhan.

Lantas, apa saja komponen tersebut? Silahkan simak jawabannya dalam uraian di berikut.

5 Komponen Utama Fasad 

Telah disebutkan, komposisi fasad harus mempertimbangkan syarat fungsional seperti jendela, pintu, pelindung matahari, hingga atap.

Jika Anda mencari gambar fasad rumah minimalis atau fasad pada umumnya, secara visual komposisinya meliputi bentuk geometri (garis, sisi, sudut dan bidang), tekstur, serta bidang void.

Nah, dalam hal ini fasad harus memiliki desain, syarat fungsional, serta komposisi visual dengan proporsi yang baik.

Adapun lima komponen utama yang harus dipenuhi saat mendesain fasad menurut Krier (1998), yaitu:

Pintu

Pintu Kayu pada Fasad Rumah

Foto: Unsplash

Jika bicara soal pintu, maka komponen ini terdiri dari gerbang atau entrance dan pintu masuk.

Komponen yang satu ini berfungsi untuk mengatur arus keluar-masuk manusia dari dalam dan ke luar bangunan.

Ia juga berfungsi untuk menunjukkan transisi bagian publik dan privat, pertahanan dan karakter penghuni bangunan.

Maka itu, tak heran kalau warna-warna pada pintu rumah biasanya diselaraskan dengan warna cat pada bagian fasadnya.

Baca juga:

5 Inspirasi Desain Fasad Rumah Industrial Minimalis yang Impresif

Jendela

Jendela

Foto: thebalancesmb.com

Sebagaimana yang diketahui, jendela dapat diartikan sebagai lubang pada dinding yang diberi penutup.

Jendela berfungsi sebagai jalur sirkulasi udara, tempat masuknya sinar matahari dan area untuk melihat pemandangan ke luar rumah.

Bentuk komponen ini bermacam-macam, di antaranya segitiga, persegi, lingkaran, bahkan ada yang tidak beraturan.

Guna menghemat energi pada siang hari, optimalkan penggunaan jendela sehingga ruangan tampak terang tanpa lampu.

Namun jangan sampai terlalu silau ya, tetap perhatikan jumlah dan ukuran jendela yang digunakan.

Dinding

Dinding pada Fasad Rumah

Foto: Unsplash

Dinding merupakan struktur padat yang membatasi dan melindungi suatu area, serta menyokong struktur lain pada sebuah bangunan.

Jika berbicara soal fasad, maka komponen yang satu ini bertujuan untuk memisahkan bagian interior dan eksterior rumah.

Secara struktural terdapat tiga jenis dinding rumah, yaitu dinding bangunan, dinding pembatas (boundary) dan dinding penahan (retaining).

Teritisan

Teritisan Rumah pada Fasad

Foto: City of Long Beach

Bagi sebagian besar masyarakat awam, istilah teritisan mungkin cukup asing di telinga.

Teritisan adalah perpanjangan atap tambahan yang menjorok melebihi dinding dan dibuat secara terpisah dengan atap utama.

Dikenal sebagai perpanjangan dari atap yang ada di bagian atas bangunan, teritisan sendiri berfungsi sebagai pelindung rumah dari sinar matahari dan cucuran air hujan.

Sun Shading

Sun Shading

Foto: constructionspecifier.com

Sama halnya seperti teritisan, sun shading merupakan komponen penting dari sebuah fasad yang kurang begitu dikenal oleh awam.

Dengan adanya komponen sun shading, diharapkan efek glare atau silau bisa diminimalisasi.

Berdasarkan teorinya, ada tiga cara meletakkan sun shading pada fasad yaitu verticalhorizontal, dan egg crate shading.

Bagian ini juga cocok diterapkan pada rumah modern, di mana penggunaan warnanya juga harus disesuaikan dengan tampilan fasad secara keseluruhan.

Cara Mendesain Fasad Rumah Hemat Energi

Strategi-Desain-Fasad-Rumah-Hemat-Energi

Foto: ArchDaily

Jika bicara soal desain fasad pada rumah, maka tidak hanya menyangkut estetika tetapi juga lingkungan.

Pasalnya, fasad dengan desain rumah yang tepat bisa membuat sebuah hunian menjadi lebih hemat energi.

Menurut pakar, hemat energi dalam rumah berarti mengefisienkan pemakaian daya listrik sehingga tercapai kenyamanan.

Tak hanya hemat energi, rumah pun dapat menjadi tempat tinggal ramah lingkungan, jika fasad dan konsepnya dieksekusi secara tepat.

Salah satu cara mengefisienkan pemakaian daya listrik, ialah dengan merancang strategi yang tepat untuk mendesain fasad pada rumah.

Karena itu, berikut sepuluh strategi untuk mendesain fasad hemat energi yang bisa Anda aplikasikan, seperti:

  • Memilih warna cat tembok yang tepat untuk dinding, entah itu warna natural atau warna monokrom
  • Menggunakan lapisan batu alam
  • Menggunakan tritisan yang lebar
  • Menggunakan green wall
  • Menggunakan dan menempatkan water wall dengan tepat agar kucuran air merata
  • Memasang selubung eksterior ganda
  • Memasang selubung interior ganda
  • Mempertebal dinding fasad
  • Mempertimbangkan orientasi fasad yang disesuaikan dengan lintasan matahari
  • Mempertimbangkan orientasi lintasan matahari pada penerapan sun shading.

Seperti perumahan Botania Lake Residence, rumah dijual di Depok itu tampak begitu nyaman dengan fasad ramah lingkungan.

Nah, itulah sepuluh strategi membuat fasad rumah hemat energi yang bisa diterapkan pada hunian.

Jika tertarik membeli hunian semacam ini, Anda bisa melirik desain fasad rumah di YUU at Contempo dan The Ambawani Residence.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya.

Baca juga:

Inspirasi & Tips Renovasi Rumah Bagian Depan Hemat Biaya

 

Author:
Miyanti Rahman