Membeli Rumah Subsidi untuk Investasi, Memang Boleh?
r123-share-title

Terakhir diperbarui 22 Nopember 2024 · 4 min read · by Yongky Yulius

Ilustrasi rumah subsidi

Anda berencana membeli rumah subsidi untuk investasi? Sebaiknya ketahui dulu fakta mengenai rumah bantuan pemerintah tersebut!

Saat ini, membeli rumah subsidi adalah opsi terbaik untuk Anda yang memiliki gaji di bawah Rp4 juta.

Pasalnya, rumah subsidi memang bisa dibeli dengan uang muka dan angsuran yang terjangkau.

Jika mengajukan KPR subsidi melalui Bank BTN misalnya, Anda akan mendapatkan keuntungan seperti cukup membayar uang muka mulai 1%, suku bunga 5% tetap, jangka waktu hingga 20 tahun, serta subsidi bantuan uang muka sebesar Rp4 juta (khusus rumah tapak).

Namun, apakah rumah subsidi cocok untuk investasi?

Membeli Rumah Subsidi untuk Investasi adalah Keputusan Kurang Bijak

Investasi Rumah

Untuk diketahui, salah satu jenis KPR subsidi adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Program tersebut ditujukan untuk masyarakat yang belum memiliki rumah sama sekali, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Adapun batas maksimal pendapatan untuk mengajukan KPR subsidi adalah Rp4 juta untuk rumah tapak, serta Rp7 juta untuk rumah susun.

Jadi, agar tepat sasaran, rumah subsidi idealnya hanya ditempati oleh masyarakat berpenghasilan rendah sebagai tempat tinggal layak huni.

Jika ingin menjadikan rumah subsidi sebagai investasi, dalam artian disewakan kembali untuk memperoleh pendapatan pasif, keputusan tersebut bisa disebut kurang bijak.

Biasanya, debitur rumah subsidi akan membuat pernyataan secara tertulis bahwa rumah subsidi yang diangsurnya tidak boleh untuk investasi dalam artian disewakan kembali.

Lalu, pihak bank juga bisa saja melakukan audit, apakah pembiayaan kreditnya yang diprogramkan pemerintah tepat sasaran bagi masyarakat yang benar-benar belum memiliki rumah.

Saran kami, jika Anda ingin investasi rumah, sebaiknya pilih rumah komersial dengan harga terjangkau, seperti Surya Garden 3 atau Grand City Balikpapan.

Namun, jika tetap ingin membeli rumah subsidi karena Anda telah memenuhi persyaratannya, alangkah baiknya rumahnya ditempati sebagai tempat tinggal saja. Berikut adalah proses mendapatkan rumah subsidi.

Simulasi Gaji KPR

Cari tahu kemampuan cicilan KPR berdasarkan penghasilan.

Prosedur Membeli Rumah Subsidi di Bank BTN

1. Penuhi Persyaratan dan Ketentuan Pengajuan

Ilustrasi dokumen persyaratan KPR

Prosedur pertama yang harus Anda lakukan adalah melengkapi persyaratan dan ketentuan pengajuan KPR.

Persyaratan dan ketentuan itu di antaranya:

Warga Negara Indonesia (WNI).
Memiliki kartu identitas berupa e-KTP.
Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
Usia maksimal 65 tahun ketika KPR berakhir.
Pemohon dan pasangan tidak memiliki rumah dan tidak pernah menerima subsidi rumah dari pemerintah. Syarat ini tidak berlaku untuk TNI/Polri/PNS yang pindah tugas.
Gaji pokok maksimal adalah Rp4 juta (untuk rumah tapak) dan Rp7 juta (untuk rumah susun).
Memiliki NPWP dan SPT Tahunan PPh orang pribadi, sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Perusahaan pengembang perumahan subsidinya wajib terdaftar di Kementerian PUPR.
Spesifikasi rumah sesuai dengan peraturan pemerintah.

Selain persyaratan di atas, pemohon juga wajib melengkapi dokumen pengajuan KPR subsidi, di antaranya:

Fotokopi KTP.
Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
Formulir pengajuan kredit dengan pas foto terbaru pemohon dan pasangan.
Slip gaji.
Fotokopi surat nikah atau surat cerai.
Fotokopi SK pengangkatan pegawai tetap atau surat keterangan kerja.
SIUP, TDP.
Fotokopi izin praktik.
Laporan keuangan tiga bulan terakhir.
Rekening koran tiga bulan terakhir.
FC NPWP/SPT PPh 21.
Surat pernyataan penghasilan yang ditandatangani pemohon di atas materai dan diketahui oleh pimpinan instansi tempat bekerja atau kepala desa/lurah setempat untuk masyarakat berpenghasilan tidak tetap.
Surat pernyataan tidak memiliki rumah yang diketahui instansi tempat bekerja atau lurah tempat KTP diterbitkan.
Surat Keterangan Pindah Tugas untuk TNI/Polri/PNS yang mengajukan subsidi KPR BTN kedua.
Surat Keterangan Domisili dari kelurahan setempat apabila tidak bertempat tinggal sesuai KTP.

2. Cara Mengajukan KPR subsidi

Dokumen yang Diterima Setelah Akad Kredit KPR

Setelah memenuhi persyaratan dan dokumen, silakan ajukan KPR subsidi melalui beberapa langkah berikut ini:

Cari lokasi rumah yang diinginkan. Infonya bisa didapatkan di outlet BTN, pameran properti, atau situs jual-beli properti seperti Rumah123.com.
Ajukan KPR melalui kantor BTN terdekat. Atau, Anda juga bisa mengajukan melalui halaman KPR Rumah123.
Setelah melengkapi dokumen persyaratan, BTN akan memprosesnya dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), verifikasi data, dan analisa.
Selanjutnya, pemohon harus mempersiapkan dana yang cukup di tabungan BTN apabila permohonannya disetujui.
Akad kredit, lalu mulai proses pencairan permohonan.

{"attributes":{"type":"banner","custom_title":"KPR BTN Rumah123","custom_link":"https:\/\/www.rumah123.com\/kpr\/btn\/","custom_desc":"Miliki hunian yang kamu inginkan secara mudah dan fleksibel dengan KPR BTN","custom_cta":"Lihat selengkapnya","custom_background":"https:\/\/www.rumah123.com\/asset-core\/images\/wpBannerDesktop.png, https:\/\/www.rumah123.com\/asset-core\/images\/wpBannerMobile.png","pdp_id":[""]},"pdp":{"data":{"GetPropertiesByOriginID":{"properties":[]}}},"strapi":null,"baseUrl":"https:\/\/www.rumah123.com"}