Kalimantan Timur memiliki warisan budaya unik termasuk dalam hal busana tradisional. Artikel ini mengulas tentang lima jenis baju adat Kalimantan Timur. Yuk, simak!
Baju adat Kalimantan Timur menampilkan visual indah, sarat makna dan nilai sejarah. Pakaian ini masih digunakan sampai hari ini dalam upacara adat, pernikahan, atau event resmi lainnya.
Setiap motif dan detail pada baju adat Kalimantan Timur mencerminkan kekayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jadi, lebih dari sekadar pakaian kebanggaan.
Baju Adat Miskat
Foto: Pemprov Kutai Kartanagara
Nama baju adat Kalimantan Timur yang pertama yaitu baju miskat. Modelnya terlihat seperti baju zaman Tiongkok kuno dengan desain busana unik.
Busana laki-laki dan perempuan berupa baju lengan panjang yang dilengkapi oleh kancing. Kancing baju pria berada di sebelah kanan, sedangkan baju wanita miring ke kiri.
Pria menggunakan bawahan celana panjang, plus memakai kopiah sebagai penutup kepala. Sementara itu, wanita mengenakan bawahan rok kurung panjang.
Baju miskat ini dikenakan sebagai seragam wajib oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Provinsi Kalimantan Timur. Modelnya semi casual, sehingga cocok untuk berbagai perayaan.
Baca juga:
Mengenal Daftar Nama Suku Asli Kalimantan Timur
Baju Takwo
Foto gambar baju adat Kalimantan Timur: IDN Times
Baju takwo adalah pakaian adat Kalimantan Timur yang merupakan warisan dari Kesultanan Kutai. Dulunya, hanya boleh dipakai oleh kalangan bangsawan.
Namun seiring perkembangan zaman, masyarakat umum boleh memakainya pada momen tertentu. Ada tiga varian baju takwo, yaitu takwo biasa, takwo kustim dan takwo sebelah.
Busana takwo laki-laki disebut baju takwo laki, sedang takwo perempuan ialah baju takwo bini. Masing-masing memiliki ciri khas dengan detail sebagai berikut.
Baju Takwo Laki
- Berbentuk jas tertutup berkerah tinggi dengan kain depan memanjang.
- Garis baju di sebelah kanan dilengkapi oleh kancing emas.
- Ada bordiran emas di bagian kerah.
- Ada rantai berwarna emas yang menggantung di lubang kancing kedua serta kantong.
- Bawahan berupa celana kain hitam.
- Bagian luar celana (dari pinggang hingga lutut) dibalut oleh dodot yang berupa kain batik bermotif.
- Kain bagian depan sebelah kanan dodot dilipat sebanyak tujuh lipatan.
Pria Kalimantan Timur umumnya mengenakan baju takwo lengkap bersama songkok khas suku Kutai berhias dua kancing emas di sisi kanan dan kiri. Alasannya mengenakan sepatu pantofel.
Baju Takwo Bini
- Berbahan dasar kain brokat ataupun polosan.
- Potongannya serupa dengan kebaya berkerah tinggi dengan dibuat tertutup.
- Ada lidah pada bagian depan, serta dibubuhi kancing emas di sisi kanan dan kiri.
- Bawahan kain batik bermotif dengan model seperti rok kebaya dengan bagian ujung kain sebelah kanan ditambah rumbai emas.
- Aksesoris pelengkap baju takwo bini berupa kalung berwarna emas dan permata.
- Pada bagian tengahnya terdapat bros.
Baca juga:
Mengenal 5 Jenis Rumah Adat Kalimantan Timur
Baju Pengantin Kustim
Foto baju adat Kalimantan Timur: iNews
Baju pengantin kustim adalah salah satu jenis baju takwo yang diperuntukkan bagi pengantin. Dulu pakaian ini sering dikenakan oleh pasangan pengantin dari golongan menengah atas.
Baju adat kustim dari Kalimantan Timur memiliki makna dalam dan kaya nilai sejarah. Nama “kustim” sendiri berasal dari kata “kustin” yang berarti “kebesaran.
Baju Kustim Laki-laki
- Terbuat dari bahan beludru hitam dengan lengan panjang dan kerah tinggi.
- Ujung lengan, kerah serta bagian dada berhias pasmen.
- Paduan baju kustim adalah celana panjang dengan warna yang sama dengan warna baju.
- Pada bagian luar celana terdapat dodot rambu, yaitu semacam kain panjang yang ujungnya diberi hiasan rumbai-rumbai keemasan.
- Bagian belakang kain menjuntai sampai ke tumit, sedang depan sampai ke lutut.
- Pengantin pria memakai kopiah bundar tinggi yang dinamakan setorong. Tingginya sekitar 15 sentimeter dengan bagian bawah lebih besar dari bagian atas. Selain itu, setorong dilengkapi oleh pasmen keemasan.
- Bagian depan setorong dihias oleh lambang berwujud wapen sesuai tingkatan gelar.
- Tersemat kalung bersusun pada bagian dada.
- Alas kaki pengantin berupa selop kulit berwarna hitam.
Baju Kustim Perempuan
- Bahan sama dengan baju kustim pria.
- Modelnya mirip kebaya berkerah tinggi dan berlengan panjang.
- Leher dan bagian depan baju memakai pasmen.
- Pada bagian puncak belakang dikenakan kelibun berwarna kuning dengan bahan terbuat dari sutera.
- Bawahan memakai tapeh berambui, yaitu kain panjang berumbai-rumbai benang emas yang diletakkan di bagian depan.
- Aksesori kepala yakni sanggul atau gelung kutai. Lalu, ditusukkan oleh gerak gempa atau kembang goyang dari logam bersepuh emas.
- Potongan kustim perempuan serba tertutup, karenanya cocok menjadi baju adat Kalimantan timur hijab.
Baju Pengantin Antakusuma
Foto: RRI
Seperti halnya kustim, baju antakusuma merupakan baju kebesaran Kutai Kartanagara. Dulunya, pakaian adat Kalimantan Timur ini hanya dikenakan oleh keturunan ningrat.
Namun, sekarang siapa pun bisa memakainya. Sesuai namanya kutai kuning, busana ini memiliki warna dasar kuning dengan aksesori keemasan.
Busana ini mendapat banyak pengaruh dari luar, seperti Tiongkok, Arab dan beberapa daerah yang ada di Indonesia seperti Bugis, Palembang dan Kutai.
Baju antakusuma terbuat dari bahan sutera bewarna kuning tanpa leher dan berlengan pendek.
- Pada pengantin perempuan terdapat hiasan yang disebut kelibun pada bahunya.
- Bawahan mengenakan tapeh halang dari kain songket yang dipasang longgar menyerupai rok panjang yang dihias pula dengan tapeh pasak.
- Bawahan laki-laki, yaitu celana (sekonceng). Ini dipasang saling tumpuk dengan selembar kain tenun berbahan sutera (tapeh halang), dan helai-helai kain yang dipasang berjuntaian mengelilingi pinggang (tapeh pasak).
- Pada bagian pinggang kedua mempelai terdapat sabuk yang disebut selepe (pending emas).
- Busana antakusuma yang dikenakan pengantin terlihat semakin megah dilengkapi dengan hiasan kepala, kalung, gelang, alas kaki dan detail-detail aksesori lainnya.
Sarung Samarinda
Foto: Info Kaltim
Sarung Samarinda atau tajong Samarinda merupakan kain tenun yang berasal dari Kalimantan Timur. Pakaian ini dibawa oleh suku Bugis dari Pulau Sulawesi yang mencari suaka ke Kutai.
Sarung Samarinda dibuat dengan alat tenun tradisional yang sepenuhnya dikerjakan oleh tangan. Ciri khasnya ada pada warna dan motifnya yang beragam.
Warna yang dominan adalah warna-warna tua dan kontras, seperti hitam, putih, merah, ungu, biru laut, dan hijau. Sementara itu, motifnya sekitar 30-an.
Dari beberapa motif yang ada, Sabbi dan Pucuk Rebung adalah motif yang dipergunakan oleh kaum perempuan. Untuk kelengkapannya ditambah dengan selendang dengan corak yang sama.
Sarung Samarinda biasanya dikenakan sebagai kelengkapan pakaian adat Kalimantan Timur, ataupun dibuat menjadi baju resmi dan modern.
Itulah lima jenis pakaian atat Kalimantan Timur. Semoga informasi dari Rumah123 bermanfaat!