5 Potret Rumah Sakit Mayapada IKN Senilai Rp500 Miliar yang Mengusung Konsep Ramah Lingkungan

Selain rumah sakit pemerintah, di ibu kota baru juga akan terdapat rumah sakit lain yang dibangun swasta. Salah satu rumah sakit tersebut adalah rumah sakit Mayapada IKN. Penasaran seperti apa desainnya? Intip potretnya sama-sama, yuk!

 

Rumah Sakit Mayapada IKN Nusantara adalah rumah sakit yang sedang dibangun di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

 

Rumah sakit ini merupakan bagian dari Mayapada Healthcare Group, salah satu grup layanan kesehatan ternama di Indonesia.

 

Proses peletakan batu pertama (groundbreaking) sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, pendiri Mayapada Group Dato Sri Tahir, Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Group, Jonathan Tahir, dan jajaran lainnya.

 

Menariknya, rumah sakit swasta ini didesain dengan konsep ramah lingkungan sesuai dengan konsep pembangunan IKN Nusantara, yaitu forest city.

 

Yuk, langsung saja lihat desain Rumah Sakit Mayapada IKN di bawah ini!

 

5 Potret Rumah Sakit Mayapada IKN Nusantara

 

1. Konsep Rumah Sakit

rumah sakit mayapada ikn

 

Melansir mayapadahospital.com, rumah sakit Mayapada Hospital Nusantara mengusung konsep efisiensi dan konservasi energi.

 

Nantinya, rumah sakit tersebut akan menjadi rumah sakit yang ramah lingkungan.

 

Pasalnya, konsep green building pada rumah sakit tersebut tampak pada banyaknya area hijau yang dilengkapi dengan healing garden.

 

“Jadi kalau pasien sakit di sini, lihat ke kanan hijau, lihat ke kiri hijau, ke depan hijau, keluar dari ruangan juga hijau, cepat sembuhnya,” ujar Presiden yang akrab disapa Jokowi melansir situs ikn.go.id.

 

Jokowi berharap, dengan konsep hijau tersebut, Mayapada Hospital Nusantara bisa memberikan contoh rumah sakit yang ramah lingkungan dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, mengefisienkan pemakaian energi dan air, memaksimalkan cahaya matahari, hingga membangun sistem daur ulang air limbah yang baik.

 

2. Berdiri di Atas Lahan 1,1 Ha

rumah sakit mayapada ikn

 

Masih melansir situs ikn.go.id, Mayapada Hospital Nusantara akan dibangun di atas lahan seluas 1,1 hektare.

 

Dari keseluruhan luas tersebut, 20 persen luas lahan akan menjadi area hijau.

 

Selain itu, dibangun juga jalur transportasi umum, jalur pejalan kaki, area parkir, dan healing garden.

 

Mayapada Hospital Nusantara menggunakan material bangunan nontoxic, material rendah VOC, dan melakukan pemilahan limbah untuk memudahkan proses daur ulang.

 

“Mayapada akan menjadi salah satu RS yang pertama dibangun dan beroperasi di IKN, dan akan menjadi RS terbaik yang ada di Kalimantan,” kata Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir dilansir laman ikn.go.id.

 

3. Fasilitas

rumah sakit mayapada ikn

 

Selain konsep bangunannya yang menarik, rumah sakit Mayapada IKN juga bakal dilengkapi fasilitas yang lumayan lengkap.

 

Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Group, Jonathan Tahir mengatakan bahwa Mayapada Hospital Nusantara memiliki kapasitas lebih dari 200 hospital bed.

 

Pihaknya juga berencana melengkapi fasilitas penunjang medis yang canggih dan layanan unggulan terintegrasi.

 

Menariknya, rumah sakit ini siap melayani pasien dengan layanan BPJS Kesehatan dan asuransi swasta, baik dalam negeri hingga multinasional.

 

4. Nilai Investasi Rp500 Miliar

rumah sakit mayapada ikn

 

Dalam keterangan resminya, pihak Mayapada menyatakan bahwa nilai investasi pembangunan rumah sakit Mayapada IKN mencapai Rp500 miliar.

 

Melansir ikn.go.id, nilai investasi tersebut mencakup bangunan utama rumah sakit dan dormitory yang direncanakan dibangun di Wilayah Perencanaan (WP) 1B IKN.

 

Di sisi lain, Jokowi yakin rumah sakit ini bakal memberikan pelayanan terbaik karena bekerja sama dengan Apollo Hospital dari India.

 

5. Beroperasi Tahun 2024

 

Saat ini, proses pembangunan proyek rumah sakit di IKN ini terus berjalan.

 

Setelah peletakan batu pertama dilakukan akhir tahun lalu, rumah sakit tersebut diharapkan rampung pada 2024.

 

“Siap beroperasi di semester kedua tahun 2024 dan memberikan pelayanan kepada ibu dan anak, penanganan kegawatdaruratan jantung, stroke, dan ortopedi,” kata Jokowi mengutip situs mayapadahospital.com.

 

***

 

Semoga informasinya bermanfaat.

 

Lagi cari hunian di Kalimantan Timur?

 

Langsung saja kunjungi Rumah123 dan temukan segala jenis properti impian kamu karena #SemuaAdaDisini.

 

**Sumber gambar: Instagram rendering_indonesia/skyscrapercity.com

3 Potensi Balikpapan menjadi Kota Metropolitan di Indonesia

Digadang-gadang menjadi kota metropolitan baru di Indonesia, bagaimana kesiapan Kota Balikpapan?

 

Seperti yang kita tahu, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara memberi dampak besar terdapat daerah di sekitarnya.

 

Hal ini juga berlaku bagi Balikpapan yang diproyeksikan menjadi salah satu kota penyangga IKN.

 

Balikpapan akan berperan sebagai penggerak pembangunan dan perkembangan Nusantara, mengingat statusnya yang menjadi pintu gerbang Provinsi Kalimantan Timur.

 

Namun, di luar pengaruh IKN terhadap kota tersebut, bagaimana potensi balikpapan menjadi kota metropolitan baru di Indoensia?

 

Sebagai informasi, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

 

Begini Potensi Balikpapan menjadi Kota Metropolitan

 

1. Memiliki Fasilitas dan Infrastruktur Memadai 

infrastruktur dan fasilitas balikpapan

 

Infrastruktur yang maju merupakan salah satu karakteristik dari kota metropolitan.

 

Balikpapan tentu sudah memiliki modal untuk memenuhi aspek tersebut.

 

Seperti diketahui, Balikpapan merupakan kota terbesar kedua di Kalimantan Timur setelah Samarinda.

 

Meski begitu, kota ini telah dilengkapi sederet fasilitas dan infrastruktur publik memadai.

 

Misalnya dari segi infrastruktur transportasi, Balikpapan memiliki Bandara Internasional Sepinggan yang penting bagi aktivitas penerbangan Kalimantan Timur.

 

Sedangkan dari jalur laut, terdapat Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau yang vital bagi proses bisnis dan ekonomi Kota Balikpapan.

 

Berkat kelengkapan infrastruktur transportasinya, Balikpapan dikenal pula sebagai “gerbang masuk” menuju Pulau Kalimantan.

 

Fasilitas dan infrastruktur skala kota seperti pusat perbelanjaan, fasilitas pendidikan, kesehatan, serta objek wisata tersedia lengkap di Balikpapan.

 

Apalagi dengan adanya ibu kota baru, Balikpapan akan mendapatkan limpahan fasilitas dan infrastruktur baru dari wilayah IKN.

 

2. Pertumbuhan Ekonomi yang Signifikan

 

pertumbuhan ekonomi balikpapan

 

Aktivitas ekonomi yang berkembang pesat menjadi ciri lain dari kota metropolitan.

 

Hal itu pulalah yang saat ini tengah dialami oleh Balikpapan.

 

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim pada Juni 2023, tingkat inflasi Balikpapan relatif stabil di angka 0,33%.

 

Kemudian, pertumbuhan ekonominya pun menyentuh angka 4,56 pada tahun 2022.

 

Pertumbuhan ekonomi Balikpapan pun diprediksi terus mengalami pertumbuhan, mengingat saat ini banyak proyek berskala nasional yang dikembangkan di kota tersebut.

 

Salah satunya adalah smelter pertama di Kariangau yang dikelola oleh PT Mitra Murni Perkasa (MMP) dengan nilai investasi mencapai Rp6,5 triliun.

 

Kemudian, ada Refinery Development Master Plan (RDMP) yang dibangun PT Pertamina Kilang Balikpapan dengan kapasitas 360.000 barel per hari.

 

Bila pertumbuhan ekonomi Balikpapan terus menunjukkan tren positif, bukan tidak mungkin kota ini akan menjadi salah satu sentra ekonomi nasional di masa depan.

 

3. Laju Pertumbuhan Penduduk

 

pertumbuhan penduduk balikpapan

 

Ciri dari kota metropolitan selanjutnya adalah tingkat populasi yang besar.

 

Sebuah kota bisa dikatakan metropolitan apabila memiliki populasi hingga jutaan manusia dari berbagai latar belakang dan budaya.

 

Dilansir dari berbagai sumber, jumlah penduduk di Balikpapan memang belum menyentuh 1 juta jiwa.

 

Hingga pertengahan 2023, total penduduk yang ada di Kota Balikpapan baru mencapai 733.396 jiwa.

 

Namun, sejak dulu Balikpapan dikenal sebagai lokasi favorit para pendatang untuk mencari kerja.

 

Kota ini juga memiliki karakteristik masyarakat yang unik dan cenderung heterogen.

 

Adanya IKN tentu membuat laju pertumbuhan penduduk di Balikpapan meningkat pesat.

 

Pasalnya, pembangunan Ibu Kota Nusantara diiringi dengan visi sebagai penggerak ekonomi nasional.

 

Karena itu, proyek ini diyakini mampu menciptakan sampai dengan 4 juta lapangan kerja.

 

Balikpapan sebagai kota pendukung diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah penduduk karena daya tarik IKN.

 

Peningkatan jumlah penduduk diperkirakan turut mendongkrak pembangunan perumahan beserta fasilitas penunjangnya.

 

Melihat karakteristik di atas, tidak berlebihan jika menyebut Balikpapan berpotensi menjadi kota metropolitan baru di Indonesia.

 

Baca informasi selengkapnya terkait IKN melalui Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.

Bukan Pindah, Inilah 6 Ibu Kota Negara yang Berganti Nama!

Dalam catatan sejarah, terdapat beberapa ibu kota negara yang berganti nama.

 

Tidak cuma sekali, sejumlah negara tersebut bahkan mengganti nama ibu kotanya sampai beberapa kali.

 

Ada berbagai alasan di balik pergantian nama sebuah ibu kota, mulai dari kebijakan presiden, perebutan kekuasaan, penghapusan sisa-sisa penjajahan, hingga bentuk penghormatan.

 

Hal tersebut menjadi kisah yang menarik untuk disimak, terutama bagi kamu yang menyukai sejarah.

 

Lantas, apa saja negara di dunia yang mengganti nama ibu kotanya? Berikut daftar lengkapnya.

 

Daftar Ibu Kota yang Berganti Nama

 

1. Zimbabwe

 

zimbabwe

 

Negara pertama yang mengganti nama ibu kotanya adalah Zimbabwe.

 

Dahulu, ibu kota Zimbabwe bernama Salisbury, tetapi berganti menjadi Harare pada 18 April 1982.

 

Alasan digantinya Salisbury karena nama tersebut merupakan peninggalan Inggris.

 

Hal ini merupakan upaya pemerintah Zimbabwe menyingkirkan sisa-sisa penjajahan.

 

2. Thailand

 

Ibu Kota yang Berganti Nama

 

Salah satu negara tetangga Indonesia juga sempat mengganti nama ibu kotanya, yakni Thailand.

 

Semula, nama ibu kota Thailand adalah Bangkok, tetapi diubah menjadi Krung Thep Maha Nakhon.

 

Walau berganti nama, kerajaan Thailand menyebut bahwa nama Bangkok masih dapat digunakan.

 

3. Kazakhstan

 

Foto: internationalbanker.com

 

Ibu kota yang berganti nama berikutnya adalah Kazakhstan.

 

Nama ibu kota negara ini dulunya adalah Aqmola, kemudian berganti menjadi Astana.

 

Pada tahun 2019, barulah nama Astana diganti menjadi Nur-Sultan.

 

Pergantian nama ibu kota menjadi Nur-Sultan dilakukan, demi menghormati jasa presiden Nursultan Nazarbayev yang berkuasa selama 30 tahun.

 

Kota Nur-Sultan resmi menjadi nama ibu kota baru Kazakhstan per tahun 2019.

 

4. Norwegia

 

 

Masyarakat dunia mengetahui jika nama ibu kota Norwegia adalah Oslo.

 

Nama Oslo sendiri sudah digunakan sejak abad pertengahan.

 

Namun, nama tersebut sejatinya pernah diganti menjadi Christiania.

 

Pergantian nama dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Christian IV.

 

Ia merupakan sosok yang membangun kembali kota tersebut pasca-kebakaran pada tahun 1624.

 

Setelah merdeka, nama ibu kota Norwegia kembali menjadi Oslo sampai sekarang.

 

5. Mozambik

 

Foto: kemlu.go.id

 

Seperti Zimbabwe, pergantian nama ibu kota Mozambik dikarenakan pemerintah ingin menghapus sisa-sisa peninggalan penjajah.

 

Dahulu, nama ibu kota Mozambik adalah Lourenco Marques.

 

Lalu, pada tahun 1975 atau setelah merdeka, pemerintah memutuskan mengganti nama ibu kotanya menjadi Maputo.

 

6. Indonesia

 

Ibu Kota yang Berganti Nama

Foto: raiky/kemenpora.go.id

 

Terakhir, negara yang ibu kotanya berganti adalah Indonesia.

 

Menurut sejarah, sebelum menjadi Jakarta, nama ibu kota Indonesia berganti sebanyak tiga kali.

 

Awalnya, nama ibu kota Indonesia adalah Sunda Kelapa, lalu berganti menjadi Jayakarta dan Batavia.

 

Penggunaan nama Jakarta sendiri baru terjadi pada tahun 1949.

 

Alasan pergantian nama ibu kota Indonesia tidak lepas dari perebutan kekuasaan di daerah tersebut.

 

Bahkan, seperti yang kita ketahui, ibu kota Indonesia pun akan berpindah dari Jakarta ke Nusantara dalam waktu dekat.

 

Penggunaan nama Nusantara bukan tanpa alasan, istilah ini terbilang ikonik karena sudah dikenal sejak dahulu kala.

 

Selain ikonik, nama ini dianggap mampu menggambarkan Indonesia secara menyeluruh.

 

Itulah beberapa negara yang ibu kotanya berganti nama karena berbagai alasan.

 

Baca informasi selengkapnya terkait IKN melalui Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.

Begini Alasan Jokowi Beri HGU untuk Investor IKN Selama 190 Tahun. Untuk Menarik Investor Sebesar-besarnya!

Pemerintah diketahui mengesahkan kebijakan pemberian Hak Guna Usaha (HGU) lahan untuk investor di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga 190 tahun. Adapun menurut Presiden Joko Widodo, alasan pemberian HGU IKN ini adalah untuk menarik investor sebesar-besarnya.

 

Sudah Sesuai dengan Aturan

 

jokowi

sumber: matafakta.com

 

Jokowi mengatakan, kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2024 tentang Percepatan Pembangunan IKN sesuai dengan Undang-Undang IKN.

 

Dikutip dari Pasal 9 ayat (1) beleid tersebut, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dapat memberikan jaminan kepastian jangka waktu hak atas tanah melalui 1 siklus pertama.

 

Kemudian, OIKN dapat melakukan pemberian atau perpanjangan kembali di siklus kedua kepada pelaku usaha atau investor yang dimuat dalam perjanjian.

 

“Ya itu sesuai dengan Undang-Undang IKN yang ada. Kita ingin memang Otorita IKN itu betul-betul diberikan kewenangan untuk menarik investasi sebesar-besarnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” kata Jokowi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

 

Khusus HGU, jangka waktu yang bisa diberikan pada siklus pertama adalah hingga 95 tahun, dan pada siklus kedua sebesar 95 tahun pula.

 

Dengan demikian, kepemilikan tanah ini yang bisa diberikan mencapai 190 tahun.

 

“Hak guna usaha untuk jangka waktu paling lama 95 tahun melalui satu siklus pertama dan dapat dilakukan pemberian kembali untuk satu siklus kedua dengan jangka waktu paling lama 95 tahun berdasarkan kriteria dan tahapan evaluasi,” bunyi Pasal 9 ayat (2) beleid tersebut.

 

Untuk perpanjangan, perlu ada syarat-syarat yang dipenuhi, yaitu tanahnya masih diusahakan dan dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat, dan tujuan pemberian hak; pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai pemegang hak; dan syarat pemberian hak dipenuhi oleh pemegang hak.

 

Lalu, pemanfaatan tanahnya masih sesuai dengan rencana tata ruang; dan tanah tidak terindikasi telantar.

 

Menuai Reaksi Publik

 

mardani ali sera

sumber: kompas.com

 

Sementara itu, kebijakan ini tengah menuai respons masyarakat.

 

Melansir dari Kompascom, Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera berpandangan, pemberian HGU hingga 190 tahun seolah-olah menjual IKN kepada investor.

 

“HGU diobral sampai 90 tahun, ini namanya IKN for sale. Hongkong saja untuk pemberian HGU cuma 99 tahun. Itu pun belum banyak yang masuk,” ujar Mardani, Sabtu (13/7/2024).

 

Mardani mengatakan, HGU hingga 95 tahun mirip dengan kondisi Indonesia sebelum merdeka. Padahal, pada zaman penjajahan, pemerintah Belanda pun sangat hati-hati dalam pemberian HGU.

 

“Seperti masyarakat adat, para petani, dan nelayan, aturan HGU dan HGB di IKN melegalkan monopoli tanah oleh pihak swasta. Bayangkan, pengusaha menguasai tanah sampai hampir dua abad,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

 

***

 

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu, ya.

 

Yuk, kunjungi Rumah123 untuk menemukan hunian impian karena #SemuaAdaDisini.

***sumber foto header: kompas.com

4 Potret Hotel Jambuluwuk di IKN Nusantara Berkonsep Etnik, Biaya Pembangunan Rp300 Miliar!

Terdapat deretan hotel mewah yang akan hadir di IKN Nusantara, salah satunya adalah Hotel Jambuluwuk. Penasaran seperti apa potret hotel tersebut? Intip potretnya, yuk!

 

Jambuluwuk Nusantara Hotel (Jambuluwuk Hotels & Resorts) menambah daftar hotel yang dibangun di ibu kota baru, Kalimantan Timur.

 

Pasalnya, peletakan batu pertama (groundbreaking) hotel tersebut sudah dilakukan pada Januari 2024 yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

 

Nah, beberapa hal yang menarik dari hotel tersebut adalah desain dan fasilitasnya yang cukup lengkap.

 

Jika kamu belum pernah melihat desainnya, intip satu per satu potretnya di bawah ini, yuk!

 

Potret Hotel Jambuluwuk IKN Nusantara

 

1. Hotel Bintang 5 Berkonsep Etnik

hotel jambuluwuk ikn

 

Melansir situs ikn.go.id, Jambuluwuk Nusantara Hotel adalah hotel bintang 5 berkonsep entik Indonesia.

 

Konsep etnik Indonesia itu bakal menerapkan smart & green solution sesuai konsep pembangunan IKN Nusantara.

 

Mengutip situs presidenri.go.id, hotel Jambuluwuk akan menjadi hotel ke-6 yang bakal hadir di ibu kota baru.

 

“Ini akan menambah jumlah hotel yang beroperasi di Ibu Kota Nusantara, menambah ketersediaan kamar hotel sehingga tamu-tamu yang berkunjung ke IKN tidak kesulitan mendapatkan akomodasi,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan resminya.

 

Adapun pembangunan hotel dilakukan oleh PT ARCS House Wisata Indonesia.

 

2. Desain Hotel

hotel jambuluwuk ikn

 

Jika dilihat dari desainnya, hotel tersebut memadukan elemen-elemen etnik lokal dan modern.

 

Desain Hotel Jambuluwuk mencerminkan kehidupan budaya yang kaya dan unik khas Kalimantan Timur.

 

Hotel ini juga mengadopsi konsep ramah lingkungan dan asri karena di sekelilingnya terdapat pepohonan rimbun.

 

Mengutip situs ikn.go.id, Jambuluwuk Nusantara Hotel didesain oleh I Nyoman Nuarta.

 

3. Fasilitas Hotel

hotel jambuluwuk ikn

 

Dibangun di atas lahan 5.461 meter persegi, hotel Jambuluwuk dilengkapi fasilitas yang cukup lengkap.

 

Hotel ini bakal memiliki 200 kamar dan dilengkapi area ritel, restoran, dan kafe.

 

Nantinya, hotel tersebut bakal menjadi tempat menginap dan pertemuan skala nasional/internasional.

 

Direktur Utama PT ARCS House Wisata Indonesia, Wiraseno mengatakan bahwa pihaknya akan membangun hotel dan resort yang menyediakan pengalaman menginap, restoran, ruang rapat dan fasilitas lainnya yang berkualitas.

 

“Selain menjamin kualitas pelayanan, kami juga berkomitmen untuk ikut menjaga keberlanjutan lingkungan sesuai dengan program pemerintah dalam pembangunan IKN. Dan juga yang tidak kalah penting, dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat setempat,” katanya dikutip ikn.go.id.

 

4. Biaya Investasi Senilai Rp300 Miliar

 

Selain Hotel Nusantara, pembangunan Jambuluwuk Nusantara Hotel menambah daftar pembangunan hotel bintang 4 dan bintang 5 di IKN.

 

Melansir situs setkab.go.id, Presiden Jokowi mengatakan bahwa biaya investasi pembangunan hotel ini senilai Rp300 miliar.

 

Di sisi lain, Jokowi yakin setidaknya ada satu atau dua hotel yang selesai dibangun untuk dijadikan tempat akomodasi saat upacara 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara

 

***

 

Itulah potretnya, Property People.

 

Bagaimana menurutmu?

 

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

 

Lagi cari hunian terjangkau di Kalimantan Timur?

 

Langsung saja kunjungi Rumah123 dan temukan segala jenis properti impian kamu karena #SemuaAdaDisini.

 

**sumber gambar: Instagram rendering_indonesia/Jambuluwuk

Inilah Dampak Sosial IKN yang Mesti Diperhatikan

Tak hanya berdampak pada ekonomi, pemindahan Ibu kota Nusantara (IKN) juga akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.

Hal tersebut disebabkan oleh perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari beragam suku dan budaya serta latar belakang ekonomi.

Lalu, bisa juga disebabkan karena perpindahan aktivitas pemerintahan secara masif dari Jakarta ke kawasan IKN di Penajam Paser Utara dan sekitarnya.

Lantas, seperti apa dampak sosial IKN yang berpotensi terjadi? Apakah dampaknya positif atau negatif?

Ketahui selengkapnya melalui pemaparan berikut ini.

Keberagaman Budaya

Keberagaman budaya di IKN

Total luas wilayah dari IKN mencapai 256.142,72 hektare, yang terdiri dari 5.664 hektare rencana Kawasan Inti Pusat Pemerintah, 56.180,87 hektare rencana kawasan ibu kota negara, dan rencana kawasan perluasan.

Pada wilayah tersebut, nantinya akan terjadi pertambahan penduduk secara signifikan, namun bertahap.

Tidak hanya ASN, pendatang IKN berasal juga dari keluarga ASN dan pelaku ekonomi lainnya.

Diperkirakan, akan ada 1,5 juta orang di masa mendatang, yang akan pindah ke IKN.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan, perpindahan penduduk itu akan memicu keberagaman budaya.

“Perkiraan kondisi sosial dan budaya yang akan terjadi nantinya di Ibu Kota Negara Baru, keberagaman budaya makin meningkat bukan hanya etnis tapi ekonomi dan tingkat pendidikan, urbanisasi,” ujarnya dikutip dari laman fisip.ui.ac.id.

Lebih lanjut, Rudy juga menjelaskan, keberagaman budaya itu bisa juga memicu konflik apabila tidak diantisipasi secara baik.

Bahkan, budaya lokal bisa mati karena budaya baru bernuansa rural yang dibawa oleh pendatang.

“(Perpindahan penduduk ke IKN) mengarah munculnya kota metropolitan, terbukanya peluang usaha dan bekerja yang dapat memicu konflik sosial antarkelompok etnis serta keberadaan simbolisasi nasional dan kekayaan budaya lokal di Ibu Kota Negara,” kata Rudy.

Kesenjangan Sosial

Tiga Skema Pemindahan ASN ke IKN

Urbanisasi yang masif tak hanya memunculkan keberagaman budaya saja.

Lebih dari itu, diprediksi akan muncul juga kesenjangan sosial di wilayah IKN dan sekitarnya.

Salah satu faktor yang dapat memicu kesenjangan sosial itu adalah perbedaan kualitas sumber daya manusia (SDM), antara pendatang dengan penduduk lokal.

Bukan tidak mungkin, penduduk lokal akan bersaing dengan pendatang yang umumnya lebih kompeten dalam hal pendidikan.

Menurut Hari Prasetyo Sutanto dalam artikel ilmiahnya yang dipublikasikan di Jurnal Studi Kebijakan Publik, kesenjangan sosial bisa dilihat berdasarkan pendidikan dan tingkat usia.

Berdasarkan data KKP IKN 2021, mayoritas ASN yang akan datang ke IKN mayoritas berpendidikan S1 (51,3 persen), disusul S2 (26,7 persen), dan DIII (14,8 persen).

Lalu, kebanyakan ASN itu berada dalam kelompok usia 30-39 tahun (34,5 persen), disusul usia 40-49 tahun (28,8 persen), dan 50-60 tahun (19,8 persen).

Bagi penduduk lokal, hadirnya penduduk pendatang yang memiliki keunggulan lebih bisa memunculkan isu sosial seperti culture shock.

Dan jika tidak diantisipasi secara baik, bisa juga memicu konflik.

Dampak Terhadap Masyarakat Adat

desa budaya pampang

Dampak sosial IKN selanjutnya yang mesti diperhatikan adalah mengenai eksistensi masyarakat adat.

Di wilayah IKN sendiri, terdapat sejumlah masyarakat asli seperti dari Suku Balik dan Suku Paser.

Banyak yang khawatir, masyarakat adat tidak akan dilibatkan dalam eksistensi IKN.

Terkait hal tersebut, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memastikan keberlangsungan masyarakat adat di IKN akan terjaga dan lestari.

Hal ini sempat disampaikan oleh Deputi Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN, Alimuddin, pada Kamis (26/10/2023) dalam focus group discussion (FGD) yang digelar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) bersama perwakilan masyarakat dan tokoh adat di Sepaku.   

Menurut Alimuddin, perlindungan masyarakat adat di IKN sudah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2023 Tentang Kewenangan Khusus Otorita IKN.

“Pembangunan IKN itu salah satu rohnya adalah masyarakat lokal berupa budaya-budaya lokal yang menjadi roh pembangunan IKN. Oleh karena itu, sebenarnya kita butuh kondisi seperti itu jadi jangan khawatir Otorita IKN akan memfasilitasi pengakuan masyarakat adat dan hukum adatnya,” ujar Alimuddin, dikutip dari IKN.go.id. 

Itu dia beberapa contoh dampak sosial IKN yang berpotensi terjadi di wilayah ibukota baru Indonesia.

Agar tak berkembang jadi konflik yang merugikan, diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk mengantisipasinya.

Referensi

  • Artikel Fisip UI berjudul “Kajian Aspek Sosial Pemindahan Ibu Kota Negara”. (https://fisip.ui.ac.id/en/kajian-aspek-sosial-pemindahan-ibu-kota-negara/). Diakses pada 16 Juli 2024.
  • Artikel IKN.go.id berjudul “Otorita IKN Pastikan Keberlangsungan Masyarakat Adat dan Kearifan Lokal”. (https://www.ikn.go.id/otorita-ikn-pastikan-keberlangsungan-masyarakat-adat-dan-kearifan-lokal). Diakses pada 16 Juli 2024.
  • Artikel ilmiah karya Hari Prasetyo Sutanto berjudul “Transformasi Sosial Budaya Penduduk IKN Nusantara”, dalam Jurnal Studio Kebijakan Publik. (https://jurnal.kemendagri.go.id/index.php/jskp/article/view/1444/567). Diakses pada 16 Juli 2024.