Mengenal Floating Rate KPR serta Kelebihan dan Kekurangannya
07 Maret 2023 · 4 min read · by Shandy Pradana
Foto: Pexels
Saat ini, masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah impiannya dengan cara mengajukan Kredit Pemilikan Rumah atau KPR.
Memang betul, pembayaran rumah dengan KPR sangat membantu proses pembelian rumah yang diidam-idamkan.
Namun tetap saja, Anda diwajibkan untuk memahami setiap mekanisme pembayaran kredit tersebut.
Salah satu hal yang penting dipahami adalah perihal suku bunga KPR.
Jenis suku bunga yang umumnya dipakai ialah bunga fixed dan floating.
Perlu diketahui juga, bahwa kedua jenis bunga itu cukup tinggi dan biasanya dapat meningkat setiap tahunnya.
Maka itu, Anda harus bisa memilih jenis suku bunga dengan cermat.
Nah supaya tidak bingung, yuk baca penjelasan lengkap mengenai bunga floating rate KPR di bawah ini!
Apa Itu Bunga Floating KPR?
Foto: iStock
Bunga floating atau bunga berjalan KPR, merupakan metode perhitungan bunga yang kerap digunakan bank dalam pinjaman kredit.
Disebut demikian, karena besaran bunga yang dipakai terus berubah dan tidak statis selama periode kredit.
Perubahan ini terjadi karena disesuaikan dengan acuan suku bunga pasar, baik dari Bank Indonesia maupun kebijakan bank itu sendiri.
Misalnya, suku bunga KPR pada dua tahun awal mencapai 10% atau sebesar Rp1 juta. Namun karena adanya perubahan dalam suku bunga Bank Indonesia, bunga KPR naik menjadi 13%.
Tentu saja cicilan rumah pun akan mengalami kenaikan, sehingga pada tahun ketiga Anda harus membayar cicilan sebesar Rp1,3 juta.
Perbedaan Floating Rate dengan Fixed Rate KPR
Foto: iStock
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, floating rate adalah suku bunga yang memiliki kecenderungan angka (nilai) tidak pasti.
Sedangkan fixed rate adalah suku bunga yang tidak akan berubah selama periode peminjaman.
Karena angkanya yang tak berubah, fixed rate sangat cocok untuk mereka yang memang memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.
Pilihan ini juga tepat bagi mereka yang tidak ingin mengambil banyak risiko. Namun, tetap saja ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.
Anda tidak bisa komplain untuk menurunkan cicilan kredit, terutama saat nasabah floating rate mendapatkan “diskon” saat bunga turun.
Selain itu, nilai angsuran pada suku bunga fixed umumnya relatif lebih besar dibandingkan suku bunga floating.
Baca juga:
Cara Menghitung KPR yang Mudah sebelum Ajukan Kredit Rumah
Kelebihan dan Kekurangan Floating Rate KPR
Kelebihan Floating Rate KPR
Foto: Unsplash
Jika harus memilih antara fixed rate atau floating rate, sebagian orang tentu mencari keuntungan dari masing-masing pilihan yang ada.
Lalu, apa keuntungan dari floating rate? Meski tidak pasti, namun saat BI menurunkan bunga acuan, maka cicilan rumah Anda akan turun.
Sebagai gantinya, Anda bisa menyimpan sisa bujet untuk keperluan lain, atau akan lebih bagus jika menggunakannya untuk berinvestasi.
Kekurangan Floating Rate KPR
Foto: Unsplash
Salah satu kekurangan dari suku bunga floating rate adalah, acuan suku bunganya hanya berlandaskan pada keputusan BI saja.
Sehingga apabila BI menaikkan suku bunga, maka otomatis cicilan rumah pun akan ikut naik.
Apalagi jika kita melihat fakta di lapangan, bahwa kenaikan bunga acuan lebih sering terjadi daripada penurunan suku bunga.
Ketika cicilan membengkak secara drastis, biasanya nasabah tidak mampu membayar tagihan KPR.
Alasan inilah yang memperkuat asumsi bahwa suku bunga floating rate cocok untuk mereka yang berani mengambil risiko.
Jadi jika hendak mengajukan KPR floating rate, pastikan terlebih dahulu bahwa Anda setidaknya mempunyai dana cadangan.
Ini bertujuan untuk mencukupi biaya tagihan dari floating rate KPR, apabila sewaktu-waktu bunga nilainya mengalami peningkatan.
Rekomendasi Rumah yang Bisa Dibeli dengan KPR
Foto: Springhill Yume Lagoon
Sekarang Anda sudah mengetahui pengertian floating rate, perbedaannya dengan fixed rate, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Jika tertarik melakukan pengajuan KPR dengan floating rate, ada beberapa rekomendasi hunian menarik yang tersedia di Rumah123.
Beberapa proyek yang bisa Anda lirik, ialah Podomoro Park Bandung, Istana Regency Jatinangor, serta Springhill Yume Lagoon.
Selain rumah tapak, tersedia pula tipe hunian berupa apartemen hingga SOHO di situs properti kami.
Dua proyek yang paling direkomendasikan adalah Apartemen Tower Alexandria dan HQuarters Business Residence.
Demikian ulasan singkat mengenai bunga floating rate pada KPR.
Semoga bermanfaat!
Baca juga: